Otomotifnet.com – Hyundai Stargazer hingga kini masih jadi perbincangan di kalangan penyuka mobil keluarga.
Bukan cuma karena desain yang unik tapi keren, juga karena low MPV terbaru asal Korea Selatan yang diproduksi di Indonesia ini disematkan cukup banyak fitur kekinian.
Tak hanya itu, performanya pun diklaim lebih powerfull dibanding rival-rivalnya, namun irit bahan bakar.
Ia dijejali mesin bensin berkapasitas 1.497 cc, 4 silinder segaris 16 katup, MPI (Mutli Point Injection).
Baca Juga: Update Harga Hyundai Staria dan Stargazer 2022, Dibanderol Segini
Dapur pacu ini di atas kertas mampu memuntahkan tenaga 113 dk/6.300 rpm dan torsi 144 Nm/4.500 rpm
Perolehan tersebut tak lepas dari peran teknologi MPI, dimana injektor dipasang di port intake mesin yang menghadap langsung ke klep masuk.
"Ini membuat semprotan bahan bakar bisa langsung mengarah masuk ke ruang bakar dibantu dengan dorongan udara masuk dari intake," terang Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Iindonesia (HMID) saat awal-awal peluncurannya.
Karena diposisikan mengarah langsung ke ruang bakar, membuat bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar jadi lebih cepat dan optimal campurannya.
Tak hanya itu, apalagi ia didukung pula dengan penggunaan Dual Port Fuel Injector (DPFI).
Maksudnya, dalam satu port intake mesin terdapat sepasang injektor.
"Jadi ada dua titik pengabutan yang dihasilkan untuk pasokan bahan bakar ke ruang bakar mesin," jelas Bonar.
Ini membuat area pengabutan bensin ke dalam ruang bakar jadi lebih luas, namun pengabutannya bisa lebih sedikit.
Baca Juga: Dicatat, Hyundai Stargazer Butuh Oli Mesin Encer Dengan Spesifikasi Ini
"Sehingga rasio campuran udara dan bahan bakar tetap stabil dengan debit pengabutan lebih kecil untuk cakupan area ruang bakar yang setara," imbuhnya.
Makanya Hyundai berani klaim selain membuat performa mesin lebih baik, efisiensi bahan bakar juga tinggi.
Sebagai ajang pembuktian, pada Rabu (31/8/2022) hingga Jumat nanti (2/9/2022) PT HMID mengajak puluhan awak media menjajal langsung ketangguhan Low MPV terbaru mereka itu.
Enggak tanggung-tanggung, rute yang dipilih adalah hari pertama (31/8/2022l start dari Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur, menuju kawasan Batu, Malang.
Besoknya akan dilanjutkan menuju Solo, Jawa Tengah.
Nah, ajang media test drive ini melibatkan 20 unit Hyundai Stargazer tipe Prime.
Otomotifnet.com kebagian ngegas dari Surabaya menuju Djati Lounge di Jl. Greenwood Golf Mansion, kecamatan Pakis, Malang, via jalan tol.
Oiya, masing-masing unit tes Stargazer Prime yang hanya tersedia dalam pilihan transmisi IVT (Intelligent Variable Transmission) ini berisikan 3 awak media, plus barang bawaannya.
Baca Juga: Beda Jauh, Transmisi Matik Suzuki Ertiga Hybrid Dan IVT Hyundai Stargazer
Nah, pada kesempatan tersebut Otomotifnet.com coba menguji kemampuan akselerasi maksimumnya saat di jalan bebas hambatan, sekalian ukur konsumsi bahan bakarnya.
Woww.. kami sukses dibuat takjub oleh performa mesin dan respons transmisi IVT-nya.
Ketika gas dibejek pol secara spontan, tarikan mobil terasa lumayan ngejambak untuk sebuah mobil keluarga.
Padahal saat itu pakai mode berkendara Eco, belum jajal yang mode Normal, Sport maupun Smart.
Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam lumayan singkat loh, padahal kabin berisi 3 penumpang dewasa dengan barang bawaan masing-masing.
Sayangnya kami tidak membawa alat ukur untuk mengetahui berapa detik diperlukan untuk mencapai kecepatan tersebut.
Tapi tenang, akan kami uji lebih dalam lagi pada sesi test drivenya.
Namun yang jelas mobil dengan tag line “Bintang Baru Keluarga” ini mampu dipacu hingga kecepatan 165 km/jam. Itu pun masih ada sisa gas.
Baca Juga: Hyundai Stargazer Butuh BBM RON 91, Tapi Enggak Nolak Minum Pertalite
Nah, yang bikin kami lagi-lagi takjub, ternyata meski mobil ini sering diajak ngebut alias digas pol, konsumsi BBM-nya tidak rakus loh.
Buktinya masih mampu menorehkan angka 8,2 liter per 100 km, atau sama dengan 12,2 km/liter.
Itu pun dengan kondisi jalan dimana ada beberapa spot yang agak menanjak saat menuju lokasi tadi.
Sementara dalam kondisi berkendara normal alias santai dan beberapa kali terjebak macet, ia mampu meraih 7,7 liter per 100 km atau 12,9 km/liter. Gimana menurut Anda?