Jika berjalan lancar dan pembebasan lahan mencapai 75 persen, pihaknya optimistis secara parsial pembangunan konstruksi tol Kertosono-Kediri dapat dimulai tahun 2023.
"Kami dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan akan berupaya agar pembebasan lahan untuk kedua Kabupaten berjalan sesuai dengan target yang diharapkan," tukasnya.
Selain itu, kini PT JNK juga tengah mengejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) untuk jalan tol tersebut.
"PT JNK juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam proses penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat sekitar," tandas Arie.
Sebagai info, tol Kertosono-Kediri merupakan perpanjangan dari tol Ngawi-Kertosono.
Sesuai addendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tahun 2019, tol Kertosono-Kediri memiliki panjang 20,30 kilometer dengan biaya investasi Rp 3,9 triliun.
Ruas tol ini akan dilengkapi dengan satu Junction Kedungsoko, yang menghubungkan dengan tol Ngawi-Kertosono.
Serta dua interchange yang terletak di Kabupaten Nganjuk yang tersambung dengan jalan akses Sugihwaras dan di Kabupaten Kediri yang tersambung dengan jalan akses Banyakan.
Selain itu, tol Kertosono-Kediri direncanakan juga akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT) baru yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
Baca Juga: Tol Kertosono-Kediri Diprioritaskan, Terdesak Pembangunan Bandara Kediri