Harga BBM Naik, Penjual Bensin Eceran Sedot BBM di Mobil Buat Dijual Lagi

Ferdian - Selasa, 6 September 2022 | 15:35 WIB

Imbas naiknya harga BBM bersubsidi berdampak kepada penjual bensin eceran di wilayah Sukamakmur, Kabupaten Bogor, hingga menjual BBM jenis Pertalite seharga Rp 14.000 dan Pertamax 92 seharga Rp 16.000 per liternya (5/9/2022). (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Beberapa penjual BBM eceran di Pom Mini ikut kena imbas kenaikan harga BBM Subsidi.

Salah satunya penjual BBM eceran yang berlokasi di Jalan Sukamakmur - Sukajaya, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Penjual bensin eceran, Abdul (23) mengatakan bahwa saat BBM bersubsidi naik, bensin yang dijualnya juga ikut alami kenaikan harga.

"Waktu hari Sabtu kan itu naiknya, jadi pas harganya naik kita juga ikutan naik," katanya (5/9/2022).

Saat ini, BBM jenis Pertalite yang dijualnya seharga Rp 14 ribu dan untuk Pertamax 92 dijual seharga Rp 16 ribu per liternya.

Harga tersebut mengalami kenaikan harga sebesar Rp 2.000 dari harga sebelumnya.

Abdul mengungkapkan bahwa sebelumnya ia menjual Pertalite sebesar 12 ribu dan Pertamax 92 seharga Rp 14 ribu per liternya.

"Kalo saya kan dapet bensinnya juga nggak langsung beli dari pom, kita yang di wilayah pegunungan gini biasanya nggak beli langsung, tapi kita beli di mobil," katanya.

Menurutnya, peraturan SPBU Pertamina saat ini sudah tidak lagi bisa membeli bensin dengan menggunakan jerigen.

Hal tersebut membuat Abdul harus membeli dari mobil yang sudah mengisi di SPBU, yang di mana Abdul dan penjual bensin eceran lainnya akan menyedot bensin hasil pengisian pada tangki mobil tersebut.

Bahkan, dengan lokasi jualannya yang berada di atas pegunungan itu, membuat Abdul cukup kesulitan untuk turun langsung ke area SPBU Pertamina yang berada di wilayah Citeureup dan Jonggol.

Abdul menjelaskan bahwa untuk turun ke wilayah Citeureup dan Jonggol, keduanya sangat jauh dari tempat pom mininya.

"Mau kemana-mana juga jauh kita, wajar aja kalo harganya sampe Rp 14.000 seliernya, bukannya nggak boleh kan kita jualan kayak gini, pemasukan ekonomi warga yang wilayahnya pelosok kayak gini mau gimana lagi, penghasilannya dari mana lagi," jelasnya.

Bahkan, yang menjadi persoalan Abdul bukan hanya peraturan SPBU Pertamina yang tidak memperbolehkan pembelian menggunakan jerigen saja, tetapi harga yang naik saat ini juga menjadi kendala.

Selain itu, untuk menurutnya peraturan yang menggunakan aplikasi MyPertamina itu tidak terlalu mempengaruhinya dalam penjualan.

"Kalo aplikasi MyPertamina itu sih nggak pengaruh ya, yang paling ngaruh itu pedagang bensin eceran nggak bisa beli lagi pake jerigen terus harganya juga udah naik sekarang, makanya saya belinya nyedot dari tangki bensin mobil yang udah beli bensin di SPBU," pungkasnya.

Baca Juga: Harga BBM Meroket, Tarif Angkutan Umum Dipastikan Ikut Naik

Sumber: https://bogor.tribunnews.com/2022/09/05/cerita-penjual-bensin-eceran-usai-bbm-bersubsidi-naik-sedot-bensin-dari-tangki-mobil-untuk-dijual?page=all