Sementara, jika pemilik kendaraan terlambat membayar pajak lebih dari satu tahun, maka ia wajib mendatangi ke Kantor Samsat induk, dan tidak bisa dilakukan pada gerai atau secara daring.
Dengan kebijakan tersebut, didapatkan rumus perhitungan denda PKB ialah sebagai berikut; - [PKB x 25 persen x banyaknya bulan yang terlambat dibagi 12 bulan (setahun)] + denda SWDKLLJ Lebih jauh, untuk menghitung denda pajak kendaraan bermotor jika pemilik terlambat selama satu tahun lebih, pertama masukkan data beban Sumbangan Wajib Dana Kencelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ)-nya.
Kini, denda SWDKLLJ untuk motor ialah Rp 32.000 dan Rp 100.000 untuk kendaraan roda empat.
Dengan mengasumsikan besaran PKB motor yang tertera pada STNK, sebesar Rp 250.000.
Maka penghitungannya:
= [2 x Rp 250.000 x 25 persen x 12/12 bulan] + denda SWDKLLJ motor
= [2 x Rp 250.000 x 0,25 x 12/12 bulan] + Rp 32.000
= [2 x Rp 62.500 x 12/12 bulan] + Rp 32.000
= [Rp 125.000] + Rp 32.000
= Rp 157.000
Jadi, besaran denda yang wajib dibayarkan yakni Rp 157.000 jika terlambat membayar pajak motor selama 2 tahun.
Untuk penghitungan denda pajak mobil bisa disesuaikan rumusan dengan mengganti nominal SWDKKLJ.
Baca Juga: STNK Risiko Dihapus, Ampunan Nunggak Pajak Provinsi Ini Masih Sebulan