"Timbang tuku mobil mending bangun pasar (Daripada beli mobil lebih baik membangun pasar)," ucapnya saat ditemui, (31/10/22).
"Kumpul Apeksi karo Bupati Walikota lain kan wis do persiapan. Ganti listrik kabeh," jelasnya.
Gibran menginginkan anggaran yang ada dimaksimalkan untuk membangun fasilitas publik.
Bahkan, putra sulung Presiden Joko Widodo itu pun tidak takut kena sanksi teguran.
"Yo ora popo (ya tidak apa-apa), siap disanksi," terangnya.
Menurutnya, Toyota Kijang Innova yang kini menemaninya sudah cukup untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai Wali Kota.
Sedangkan mobil listrik saat ini masih sangat menguras anggaran.
Satu unit saja ditaksir Rp 748 juta untuk Hyundai Ioniq 5 misalnya.
Ia juga menegaskan ini bukan persoalan lebih suka mobil listrik atau pun mobil BBM.
"Bukan lebih senang bensin. Anggaran untuk warga dulu. Seko awal emang ora niat tuku (Dari awal memang tidak niat beli)," tegasnya.
Menurutnya, anggaran untuk membeli mobil listrik bisa dialokasikan untuk kepentingan publik.
Mulai dari membangun pasar, mengaspal jalan sampai membangun taman cerdas.
"Itu lumayan untuk pengaspalan jalan. Untuk bikin event budaya," ungkapnya.
Baca Juga: Instruksi Presiden, Mobil Dinas Menteri Sampai Bupati Wajib Listrik