Otomotifnet.com - Toyota Kijang Innova Zenix memakai platform baru jenis TNGA-C.
Dengan ini, konstruksi suspensi Kijang Innova Zenix juga berubah total dari model sebelumnya.
Sebab dengan platform TNGA-C, kini menggunakan sasis monokok.
Bukan lagi sasis ladder frame seperti di model Kijang Innova Reborn.
Dengan platform TNGA-C, Kijang Innova Zenix menggunakan sistem suspensi MacPherson strut di bagian depan.
Sedangkan suspensi belakang, Innova Zenix memakai konstruksi semi-independent torsion beam.
Dibandingkan pendahulunya, Innova Reborn menggunakan suspensi double wishbone dengan per keong di suspensi depan.
Sedangkan suspensi belakang menggunakan 4 link with coil spring and lateral road.
Dengan sasis monokok, maka Kijang Innova Zenix bisa lebih nyaman dan stabil karena sasis 'turut' bermain dalam meredam getaran dan benturan.
"Kami juga meningkatkan peredam kejut, dengan tujuan agar sasis dapat meredam getaran dan tidak terasa ke kabin," ujar Chief Engineer Toyota Motor Corporation, Hideki Mizuma.
Hal ini berbeda dengan sasis ladder on frame yang perlu menggunakan perangkat penyambung dari suspensi ke sasis untuk meredam getaran.
Juga untuk meningkatkan handling dari Kijang Innova Zenix, jarak pijak roda turut dilebarkan lebih banyak dibanding pendahulunya.
Untuk roda depan, dilebarkan menjadi 1.560 mm dan 1.570 mm (tipe Q HV CVT TSS).
Sedangkan roda belakang jarak pijaknya dilebarkan menjadi 1.570 mm dan 1.580 mm (tipe Q HV CVT TSS).
Jarak pijak ini lebih lebar 20-40 mm dibandingkan Innova Reborn yang memiliki jarak pijak 1.540 mm.
Sehingga meskipun Innova Zenix punya ground clearance lebih tinggi dari Innova Reborn, gejala limbung bisa dieliminir dengan perubahan platform dan suspensi yang signifikan.
Baca Juga: Kijang Innova Zenix Berubah Total, Anti Mentok di Turunan dan Tanjakan Curam