Menurut dia, upaya lintas kementerian/lembaga untuk mengurangi truk ODOL berseliweran di jalanan itu sudah dilakukan sejak 2018.
"Target untuk Zero ODOL 2023 masih tetap berjalan, tidak ada kebijakan untuk memperpanjang Zero ODOL di 2023," ujarnya, baru-baru ini.
Hendro menyatakan, upaya untuk mewujudkan jalanan bebas truk ODOL masih dilakukan, walaupun secara perlahan.
Apalagi, truk sarat muatan kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan catatan Kemenhub, saat ini truk angkutan barang yang berdimensi dan bermuatan lebih menyumbang 17 persen kecelakaan lalu lintas.
Adapun, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut, jalan tol menyumbang tingkat fatalitas atau kecelakaan tertinggi, khususnya pada Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Ia pun berpesan agar Dinas Perhubungan kabupaten/kota tidak meloloskan uji kendaraan angkutan barang yang berdimensi atau berukuran melebihi aturan.
"Menghadapi 2023, saya kira Kementerian Perhubungan tidak perlu mundur. Saya kira tetap harus jalan, apapun yang terjadi," tandasnya.
Baca Juga: Tol Pekanbaru-Dumai Ditanami Alat Pengusir Truk ODOL, Ada di Empat Lokasi Ini