Otomotifnet.com – Raditor coolant punya fungsi yang cukup penting pada mesin mobil.
Memang sih, tanpa radiator coolant atau radiator hanya berisi air saja mesin tetap dapat bekerja sempurna, dan tidak overheat, tapi siap-siap diterjang karat.
Dengan penggunaan radiator coolant, radiator akan lebih terjaga.
Seperti menjaga supaya suhu mesin tetap ideal, menambah titik didih air dan mencegah terjadinya karat di radiator.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas Radiator Masih Pakai Air Biasa, Jangan Langsung Ganti Coolant, Cek Dulu Bagian Ini!
Tapi sayangnya, sampai saat ini masih banyak pemilik mobil yang tega enggak mau mengganti radiator coolant.
Masih cukup banyak pemikiran, selama tidak overheat dan air di tabung penampungan ada, enggak perlu ganti radiator coolant.
Walah, sesat banget itu.
Seperti juga oli, radiator coolant juga perlu diganti.
“Maksimal banget waktu penggantian kalau sudah 50 ribu kilometer, maju lebih baik, tapi kalau lewat lebih baik jangan,” sebut Dharma Sradha, pemilik bengkel Monza Motor Sport di Cikeas, Kab Bogor, Jabar.
Sebab jika lama tak diganti, zat kimia yang ada di dalamnya menjadi pudar.
Air akan menjadi tawar dan tidak lagi berfungsi maksimal.
Setelah itu, radiator coolant yang tadinya berwarna pekat (hijau atau merah) akan menjadi lebih terang bahkan bisa jadi benar-benar bening jika terlalu lama tak diganti.
Baca Juga: Selain Karat, Ini Potensi Yang Dihadapi Jika Tanpa Radiator Coolant
Untuk mengganti juga mudah kok, tinggal buka baut buangan air yang ada di bawah, kemudian biarkan radiator coolant yang lama mengalir habis.
Setelah itu, tutup lagi, isi sampai penuh radiator coolant baru.
Kemudian nyalakan mesin, perlahan radiator coolant baru akan turun dan mengisi ruang di mesin.
Saat itu, isi perlahan-lahan, sampai tidak turun lagi. Tutup kembali radiator dan selesai.
Mengenai harga, berkisar Rp 70-150 ribuan kemasan galon.