Berdasarkan hasil uji coba kemudahan penyalaan kendaraan pada temperatur rendah atau cold start ability, B40 dapat dinyalakan dengan baik, di mana masih memenuhi standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 5 detik.
Hal ini dinyatakan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi dan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE usai melakukan pengujian pada road test B40 di wilayah Perkebunan Tambi di ketinggian 1400 Mdpl, Wonosobo, Jawa Tengah.
"Untuk hasilnya sebagai standar menghidupkan mesin paling lama 5 detik, dan catatan saya tadi paling cepat kira-kira 1 detik," terangnya.
"Ini Bukti otentik kalau B40 siap digunakan di mesin," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana.
Para teknisi uji jalan Biodiesel B40 pada mobil diesel juga telah menyelesaikan beberapa pengujian.
Dari analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, uji kinerja engine, uji stabilitas penyimpanan bahan bakar dan uji startability.
Sementara Ketua Tim Peneliti Uji Jalan B40 dari Lemigas Cahyo Setyo Wibowo menyebut, setelah dilakukan overhaul, peninjauan semua hasil pengujian bahan bakar B40 dan B30D10 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap komponen mesin kendaraan uji P1 dan tidak berdampak negatif pada performa kendaraan uji sampai dengan uji jalan 50.000 Km.
"Hasil pengukuran komponen mesin seperti ring gap, side ring clearence dan cylinder bore liner secara keseluruhan memenuhi spesifikasi limit batasan maksimum sesuai dengan buku manual mesin pabrikan," ujar Cahyo.
Cahyo menambahkan, penilaian secara visual, scratch yang terjadi pada skirt piston mesin kendaraan uji P1 bahan bakar B40 dan B30D10 dianggap sebagai hal yang normal dalam proses pembakaran di ruang bakar mesin dan scratch tersebut bukan disebabkan oleh bahan bakar.