"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry," tutur Bahlil.
Bahlil menuturkan, pemerintah saat ini sedang mengatur formulasi sweetener untuk membangun industri kendaraan listrik yang kompetitif.
Selain itu, Bahlil menekankan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Menyangkut dengan mobil, dengan motor, kita lagi mengatur formulasinya tentang sweetener, model apa yang paling pantas dan kompetitif untuk bisa kita bangun," tuturnya.
"Jadi ke depan yang kita bangun itu adalah ekosistem pembangunan EV dan motor itu ranah penciptaan lapangan pekerjaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menilai Indonesia memiliki pangsa pasar kendaraan listrik yang besar.
Oleh itu, Bahlil menegaskan kesempatan besar tersebut harus terus terjaga.
"Indonesia enggak boleh kalah, kita punya pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita itu dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri, kita harus jaga," imbaunya.
"Kedua adalah, kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor," tambahnya.
Baca Juga: Tahun Depan Hyundai Bikin Pabrik Battery Pack, Beroperasi Mulai 2024