Selain itu, kecepatan ambulans tersebut sekiar 50 km/jam dan masuk gigi persneling 4.
"Meski demikian, kedua belah pihak sudah ada komunikasi baik, besok (hari ini,-red) Rabu (29/3/23) akan dilaksanakan mediasi," ucap Aliet.
"Kami mengimbau apabila tidak ada keperluan mendesak, tidak perlu menghidupkan sirine dan tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas," ungkap dia.
Sebelumnya diketahui, ambulans tersebut merupakan layanan sosial milik salah satu desa di Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng.
Ambulans tersebut akhirnya bisa ditemukan berkat bantuan salah satu anggota Perkumpulan Driver Ambulans Solo Raya, Juniardi Setiawan.
Ia mengaku dirinya yang mencari keberadaan ambulans tersebut.
"Pagi ini tadi saya habis antar pasien langsung cari ambulans itu lewat CCTV," kata dia, (27/3/23).
Dia mengatakan, awalnya seusai mengantar pasien ia kemudian mencari jejak ambulans tersebut melalui CCTV yang ada di sekitaran lokasi kejadian.
Saat itu ia mencoba mencari melalui CCTV sebuah toko besi yang berada di sekitaran lokasi.
Benar saja saat mengecek CCTV ia melihat ambulans tersebut.
"Waktu itu saya silent dulu, belum saya sampaikan ke grup. Saya kemudian cari-cari info akhirnya ketemu kalau itu ambulans dari desa di Ngargoyoso," jelasnya.
Ia kemudian mendatangi desa tersebut, di sana ia kemudian berkoordinasi dengan pihak desa.
Dia meminta ambulans tersebut dibawa ke kantor Polisi.
"Akhirnya saya minta ambulans dibawa ke lantas, termasuk dengan pengemudinnya," ujarnya.
Baca Juga: Sopir Ambulans Diburu Polisi, Melarikan Diri Lepas Bikin Bumper Kijang Innova Menganga