Nah, untuk memastikannya, Padmo menyarakan untuk mendongkrak mobilnya sampai rodanya menggantung. Bisa dimulai dari roda depan terlebih dulu.
Selanjutnya putar rodanya ke arah berlawanan dari arah rotasi ban, “Sambil salah satu tangan kita memegang sokbreker atau tie rod,” jelasnya.
Jika saat roda diputar berlawanan tadi tangan yang megang sokbreker terasa ada getaran, fix menandakan laher atau bearing roda aus.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Lebih Kuat Mana Komponen Kaki-Kaki SUV Vs Sedan
Cara ini juga berlaku untuk pengecekan laher roda bagian belakang.
Sementara untuk mengecek tie rod atau long tie rod bermasalah atau tidak, “Goyangkan roda ke kanan dan ke kiri pakai dua tangan,” tukas Padmo.
Jika roda terasa agak koclak alias oblak, “Tandanya tie rod atau long tie rod-nya sudah kena dan mesti diganti,” terangnya lagi.
Oiya, biasanya bila tie rod atau long tie rod ini sudah aus, “Saat mobil melewati jalan tidak rata, akan muncul bunyi klek..klek..,” sebut Padmo.
Sedangkan untuk memastikan kondisi ball joint sudah oblak atau belum, “Goyangkan rodanya ke atas dan ke bawah,” ujar pria murah senyum ini.
Tapi kalau ingin hasil pengecekan ball joint ini lebih maksimal lagi, Padmo menyarankan untuk mendongkrak lower arm-nya, baru kemudian goyangkan roda ke atas dan ke bawah.
Lalu bila ingin mengetahui apakah kondisi link stabilizer masih baik atau sudah harus diganti, “Goyangkan saja batang link stablizernya. Kalau terasa koclak berarti sudah harus diganti,” tutupnya.
Tuh, mudah kan?