Otomotifnet.com - Terkait persoalan alokasi subsidi kendaraan listrik yang masih lamban penyerapannya, dijawab oleh Mandiri Tunas Finance (MTF) tak ada kendala.
Pasalnya, MTF selaku lembaga pembiayaan hanya membiayai jika proses administrasi di dealer telah tuntas.
Termasuk persetujuan subsidi bagi pembeli mobil listrik, prosesnya akan di verifikasi oleh dealer, melalui aplikasi Sisapira.
“Di kami tidak ada masalah. Subsidi itu antara konsumen dengan diler, kalau MTF membiayai harga OTR-nya saja,”
“Keluarnya berapa (harga OTR) dari dealer, itu yang jadi hitungan (pembiayaan),” jelas Arif Reza Pahlevi, Corporate Secretary Division Head Mandiri Tunas Finance (MTF).
Ia menilai lambannya penjualan kendaraan listrik lebih kepada problem infrastruktur yang belum memadai.
“Ini kan barang baru juga, orang kekhawatirannya masih terkait infrastruktur. Untuk kendaraan listrik enggak ada perlakuan khusus,”
“Kami perlakukan sama seperti mobil konvensional,” sambung Arif, yang ditemui di booth MTF pada gelaran PEVS 2023 (17/05).
Lantas sudah berapa pembiayaan mobil listrik yang disalurkan MTF?
“Setelah pandemi sudah 400 unit, (itu terhitung) sejak awal 2020 sampai awal 2023. Artinya masih sekitar 10 persen (dari total market 23 ribuan),” ungkap Arif.
Lebih lanjut, Arif memaparkan target pembiayaan MTF di tahun ini sebesar Rp 34 Triliun.
Pihaknya menegaskan siap membiayai mobil listrik yang masuk kategori penerima subsidi.
“MTF siap-siap saja, berapapun plafon yang dibiayai (selisihnya),” imbuhnya lagi.