Otomotifnet.com - Sebuah Toyota Avanza putih diamuk massa yang terlanjur emosi.
Sebab kelakuan sopir emang bikin emosi dan tergambar dari video yang beredar di media sosial.
Lokasi perusakan Avanza putih itu di pintu masuk Perumahan Citraland, Jl Lontar, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, (27/5/23) kemarin.
Video pengerusakan dan sebelum pengerusakan diunggah akun Instagram @surabayakabarmetro.
Dalam video awal, tampak Avanza putih itu sudah dikerumi massa yang sebagian emosi.
Lalu beberapa orang tampak berusaha memecah kaca dengan tendangan dan balok kayu.
Kemudian pada angle video lai. Tampak situasi kerumunan yang memanas hingga massa merusak Avanza mulai mereda.
Bahkan, ada beberapa orang berpakaian serba gelap tampak mendekat ke bagian pintu sisi kiri Avanza yang mulai terbuka untuk berkomunikasi dengan seisi orang di kabin Avanza tersebut.
Sedangkan pada video selanjutnya, malah diperlihatkan biang massa mengejar Avanza putih tersebut hingga terjadi pengerusakan.
Ternyata dari video yang beredar, Avanza putih tersebut melaju ugal-ugalan di jalan.
Bahkan menyerempet beberapa pengendara motor, termasuk menyundul bak truk untuk melarikan diri.
Seorang warga berinisial AN mengatakan, Avanza yang dikerumuni dan menjadi sasaran amukan massa tersebut karena terlibat insiden tabrak lari dari kawasan Jalan Lontar.
Massa yang mengamuk hingga sempat melakukan aksi pengerusakan terhadap Avanza tersebut, berasal dari pemotor yang menjadi korban tabrakan.
"Di sini yang ngamuk yang ngejar katanya dikejar sejak di daerah Lontar. Kejadiannya sekitar setengah jam 10, saat saya absen pulang," ujarny ditemui, (27/5/23) malam, di lokasi.
Saat itu, AN mengaku, mobilnya sempat juga terserempet oleh Avanza yang mendahuluinya di kawasan G-Walk, Jalan Niaga Gapura, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya.
Saat itu, dirinya sedang mengemudikan mobil angkutan ekspedisi dari tempatnya bekerja untuk kembali ke kantor dengan melintas di ruas jalan tersebut.
Ia mengaku sempat naik pitam dengan insiden serempetan tersebut.
Namun, karena laju Avanza putih tersebut begitu kencang, dan tampak sejumlah pemotor turut mengejarnya. AN urung mengejarnya.
"Saya dengar dari satpam kalau mobil tadi dikerumuni massa. Akhirnya saya paham kalau mobil itu sempat menyerempet mobil saya saat pulang. Iya memang kayak dikejar banyak orang. Nyetirnya lihai, bukan belajaran," pungkasnya.
Sementara, Kapolsek Lakarsantri, Kompol Hakim mengatakan, Avanza yang menjadi sasaran amukan warga tersebut bernopol L 1888 WY.
Warna putih pada cat Avanza tersebut diduga terindikasi sengaja disamarkan oleh pemilik.
Avanza tersebut sempat terlibat tabrakan lari dengan Suzuki Iqnis warna merah dan Mitsubishi Mirage warna putih di kawasan Jl Kuwukan dan Jl Lontar.
"Mobil itu melaju ke arah timur menuju depan PTC atau arah Kampus Unesa pada saat di SPBU Citraland pelaku berhenti dan sudah dikerumuni oleh massa," ujarnya saat dihubungi, (29/5/23).
Namun, perihal masalah insiden tabrak lari tersebut, telah diselesaikan secara kekeluargaan antar kedua belah pihak.
Di samping itu, insiden tersebut, tidak mengakibatkan korban jiwa ataupun luka-luka.
Hanya kerugian materiil yang telah diupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.
"Hasil penanganan laka lantas tabrak lari sementara tidak ada korban jiwa, hanya korban materiil, sudah tidak ada masalah diselesaikan kekeluargaan damai," katanya.
Hakim mengatakan, pihaknya mengamankan sopir dan tiga orang penumpang Avanza tersebut.
Yakni, sopir seorang laki-laki berinisial NDPH (31) warga Tandes, Surabaya.
Kemudian, ketiga penumpang laki-laki, berinisial OD (35) warga Semampir, Surabaya, KVGF (31) warga Pare, Kediri, dan IH (28) warga Dukuh Pakis, Surabaya.
Bahkan, pihaknya juga menemukan adanya benda senjata tajam jenis celurit yang tersimpan di dalam Avanza itu.
"Indikasi diantara mereka residivis diduga telah melakukan pemerasan dengan cara mengaku sebagai petugas Polisi dan sekongkol dengan teman lainnya," terangnya.
Selain itu, mengenai penyebab utama Avanza yang ditumpangi keempatnya sampai terlibat kecelakaan tabrak lari.
Hakim menerangkan, sebelumnya, saat melintas di Jl Kuwukan Lapangan, keempat orang tersebut sedang membawa seorang laki-laki berinisial ARM.
Kemudian, ARM berupaya melompat keluar mobil. Lalu meneriaki mobil tersebut dengan sebutan 'maling' berulang kali, hingga membuat pengemudi mobil tersebut panik, dan kabur lalu terlibat kecelakaan tabrak lari.
"Mereka diduga melakukan pemerasan kepada orang yang dijadikan sasaran dalam satu Mobil dimaksud yang loncat dari dalam mobil, masih ditelusuri inisial AMR dan berteriak maling-maling sehingga merasa panik terjadi laka lantas tabrak lari," jelasnya.
Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan dengan menelusuri sosok AMR. Keempat orang tersebut; penumpang dan pengemudi, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Hakim mengatakan, mereka ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana pemerasan dengan kekerasan dan kepemilikan senjata tajam jenis celurit.
"Mereka dikenai pasal pemerasan dengan kekerasan dan kepemilikan sajam. Sesuai laporan polisi. Pekan ini akan disampaikan," pungkasnya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Surabaya Kabar Metro (@surabayakabarmetro)
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Surabaya Kabar Metro (@surabayakabarmetro)
Baca Juga: Berkat Tabrak Lari Berujung Amukan Massa di Palembang, Mobil Diesel Pajero Sport Malingan Terungkap