ODOL Ugal-ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

Harryt MR - Rabu, 31 Mei 2023 | 11:45 WIB

Data dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tahun 2022, kendaraan ODOL menjadi penyebab 349 kecelakaan dalam kurun lima tahun terakhir (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Seperti diberitakan sebelumnya, konvoi truk ODOL (Over Dimension Over Load) konvoi di jalan tol.

Konvoi truk ODOL tersebut berhasil direkam oleh salah satu awak media online nasional.

Aksi konvoi truk ODOL tersebut terlihat mengerikan, lokasi persisnya di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 17 arah Jakarta sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (30/5/2023).

Terlihat konvoi truk ODOL ugal-ugalan, saling berkejaran dan berpindah lajur secara zig-zag.

Sangat membahayakan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Perilaku konvoi truk ODOL ini bukanlah kali pertama terjadi.

Di bulan yang sama, pada Senin (08/05/2023), juga sempat viral konvoi truk ODOL melintas di tol Batang-Semarang KM 382.

Terkait persoalan ini, Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, AKBP (Purn) Budiyanto Ssos.MH mengatakan, biaya logistik di Indonesia relatif cukup tinggi sehingga memicu pelanggaran ODOL.

Ia melanjutkan, biaya logistik yang tinggi berefek domino pada pelanggaran ODOL yang sulit dicegah dan dilakukan penegakan hukum.

Baca Juga: Gak Kapok, Viral Konvoi Truk ODOL Terjadi Lagi di Jalan Tol Cikampek

“Data yang dirilis Bank Dunia bahwa performa Indonesia dari Logistic Perform Index (LDI) tahun 2023 mengalami penurunan drastis dibandingkan indeks terakhir tahun 2018,”

“Tercatat kinerja logistik Indonesia kalah dengan kinerja Negara tetangga Singapura, Malaysia dan Thailand. Indonesia menjadi peringkat ke-63 dari total 139 Negara,” beber Budiyanto.

Artinya, Indonesia mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan tahun 2018 (LPI dikutip tanggal 27 April 2023).

Di Asia Tenggara Indonesia menempati peringkat 6 dari 8 Negars di Asia Tenggara.

“Performa kinerja logistic di Indonesia yang cukup tinggi dapat memicu pelanggaran ODOL pada operasional transportasi umum barang,” imbuh mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya ini.

Ia menegaskan, harus dilakukan langkah-langkah nyata sehingga performa kinerja logistik Indonesia akan mengalami peningkatan.

“Banyak variable yang perlu diperbaiiki. Antara lain customs, infrastruktur, international shipments, logistic competence and quality, time lines, tracking dan tracing,” urai pria ramah ini.

Dirinya pun menggarisbawahi, selama biaya logistik masih tinggi berpotensi memicu pelanggaran ODOL yang sulit dicegah dan dilakukan penegakan hukum.

Serta dari aspek distribusi dan rantai pasok, tentunya bakal ikut terganggu.