Alasan Moge 400 Cc ke Atas Pantang Diisi Pertalite atau Pertamax 92, Kepala Piston Bisa Meleleh

Irsyaad W - Jumat, 14 Juli 2023 | 09:30 WIB

Harley-Davidson Sportster S (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Motor gede (moge) berkapasitas mesin 400 cc ke atas infonya pantang diberi BBM oktan rendah.

Bahkan Pertalite dan Pertamax 92 bukan BBM yang pas untuk moge.

Disebut-sebut alasannya karena kepala piston bisa meleleh.

Mengenai ini, Yopie Kurniawan, Direktur PT Enduro Republik Indonesia mengatakan, hal itu berkaitan dengan kompresi mesin.

"Karena moge punya kubikasi mesin yang besar, daya kompresinya juga tinggi. Enggak akan ngangkat kalau pakai RON BBM rendah," ucapnya di Jakarta, (12/7/23).

Supaya performa moge optimal, moge butuh asupan BBM dengan nilai oktan minimal 95 seperti Pertamax Plus, BP 95 dan Shell V-Power.

"Bahkan seharusnya, Pertamax Plus (RON 95,-red) itu maksimal buat moge yang cc 400 saja," kata Yopie.

Aant/Otomotif
Yamaha Tenere 700 masuk ke Indonesia melalui PT Enduro Republik Indonesia

"Kalau sudah 1.000 cc, harusnya pakai Pertamax Turbo (RON 98)," sebutnya.

Selain karena faktor kecocokan dengan kompresi mesin, Yopie mengatakan tidak elok sebuah moge berharga ratusan juta hingga miliaran rupiah masih menggunakan BBM oktan rendah.

"Rasanya enggak pantas, enggak elok. Bisa beli motor harga miliaran tapi diisi BBM RON rendah," ucap Yopie.

Jika memaksakan pakai BBM oktan rendah, ada potensi kerusakan terjadi pada mesin.

Dijelaskan Ibnu Sambodo, pemilik sekaligus Kepala Teknisi Manual Tech Racing, moge akan mengalami detonasi jika menggunakan BBM oktan rendah.

"Nantinya akan terjadi detonasi atau missfire di ruang bakar karena kompresinya tidak sempurna," jelasnya.

"Motor dengan cc besar wajib menggunakan oktan tinggi supaya kompresinya seimbang," ucap dia.

Berbeda dengan proses pembakaran (combustion) BBM yang normal, detonasi adalah ledakan yang terjadi di ruang mesin akibat bahan bakar tidak bisa mengimbangi kompresi mesin.

"Kalau terjadi detonasi, bisa disimpulkan jika proses pembakaran di combustion chamber tidak optimal, konsumsi BBM juga akan luar biasa boros," kata Ibnu.

Aant/Otomotifnet
Mesin Harley-Davidson Pan America 1250 Special, sudah modern

Menurut Ibnu, motor sering detonasi akan memunculkan risiko lain, yakni kerusakan pada bagian silinder dan kepala piston.

"Nantinya kepala piston bisa meleleh karena kompresinya yang besar tidak bisa ditahan oleh BBM oktan rendah," bebernya.

"Ibaratnya piston tidak punya limiter," ujarnya.

Satu sifat BBM oktan tinggi adalah kemampuannya untuk menahan dan mengimbangi kompresi besar.

Hal itu dimungkinkan karena BBM oktan tinggi sulit terbakar.

Sebaliknya, BBM oktan rendah sangat mudah terbakar dan hanya cocok digunakan untuk motor dengan kompresi rendah.

Baca Juga: Ini Lho Arti Moge Atau Motor Gede, Mesin 250 Cc Enggak Masuk Gaes

Tapi, perlu dicatat hal di atas tak bisa digeneralisir untuk semua moge, karena enggak semua moge punya rasio kompresi tinggi.

Untuk pastinya apakah moge tersebut wajib pakai bensin beroktan tinggi atau tidak, bisa dicek di data spesifikasi atau di buku pedoman pemilik.

Sebagai contoh Honda GoldWing, moge yang dibekali mesin 6 silinder boxer 1.833 cc tersebut punya rasio kompresi hanya 10,5:1, bahkan di buku pedoman pemilik disebut bahan bakar minimal untuk pasar Indonesia adalah RON 90 atau lebih tinggi.

Baca Juga: Honda Goldwing Ternyata Aman Minum Pertalite, Tertera di Buku Manual

Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/13/101200615/mitos-atau-fakta-moge-tidak-boleh-pakai-bbm-oktan-rendah-?page=all#page3