Nah, saat memanaskan mesin, sering-sering pantau indikator daya baterai yang tertera pada MID (Multi Information Display), agar dapat memonitor kondisi baterai dengan tepat.
“Jangan sering membiarkan kapasitas baterai berada di bawah 2 bar, karena nanti pengisian ulangnya akan sulit dan bisa merusak baterai,” wanti Hery.
Jadi saat mobil mau selesai dipakai, pastikan terlebih dulu indikator baterainya berada di atas dua bar, bila perlu sudah dalam kondisi full.
“Jika indikator baterainya sudah tinggal 2 bar, sebaiknya jalankan dulu mobilnya, dan lakukan regenerative braking sampai baterainya terisi,” saran Hery lagi.
Selanjutnya, hindari jalan yang tergenang air tinggi atau banjir, untuk menjaga sistem elektrikal tidak terjadi malfungsi.
Baca Juga: Keseruan di Booth Suzuki di GIIAS 2023, Pengunjung Bisa Desain Sendiri Seni Mural Di Bodi Mobil
Sebab air yang merendam bagian bawah kendaraan dan komponen elektrikal, dapat menyebabkan kerusakan serius dan berpotensi mengganggu kinerja kendaraan.
Selain itu, sangat tidak disarankan untuk melakukan modifikasi sistem kelistrikan.
Misalnya menambah aksesori kelistrikan, lantaran bisa mempengaruhi bahkan mengganggu kinerja SHVS-nya, bahkan bisa merusak baterai.
Dan peringatan ini juga rata-rata berlaku di semua mobil berteknologi elektrivikasi loh.
"Bahkan tidak disarankan memasang karpet dasar, karena bisa menutupi baterai lithium ion yang ada di bawah jok. kalau sampai tertutup, akan membuat baterai gampang panas dan rusak," wanti Hery lagi.
Tuh sob, jadi kalau mau mobil elektrifikasi Anda awet dipakainya, perhatikan hal-hal tadi ya!