Otomotifnet.com - Produsen motor listrik Charged Asia baru saja mendapatkan suntikan dana baru dari investor.
Jumlahnya pun tak main-main, yakni sebesar US$ 40 juta atau sekitar Rp 610 miliar, emang boleh seberani ini?
Investasi sebesar itu berasal dari grup usaha tambang batu bara, Geo Energy Resources Limited (Geo Energy).
Dana tersebut akan disalurkan dalam beberapa tahap hingga US$40 juta melalui kombinasi convertible loans dan penempatan saham.
Kualitas udara yang memburuk di Indonesia, terutama wilayah Jabodetabek mendorong Geo Energy untuk berinvestasi di Charged Asia.
"Pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas operasional Charged Asia di Indonesia dan pasar lainnya di Asia Tenggara serta pengembangan produk," ujar Joel Chang, Chief Executive Officer Charged Asia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).
Lebih lanjut, keterlibatan Geo energy dalam pendanaan ini akan memungkinkan Charged Asia untuk terhubung dengan sumber daya dan wawasan yang dimiliki perusahaan, sambil mendiversifikasi sumber pendapatannya dan memperkuat posisinya di pasar energi global.
Sebagai informasi, Charged resmi hadir di Indonesia pada Senin (24/10/2022) silam dengan merilis tiga tipe berbeda.
Adapun ketiga motor tersebut yakni Charge Anoa, Maleo dan Rimau yang dirakit di pabrik mereka bernama Giga-Shed Factory daerah Cikupa, Tangerang, Banten.
Skuter listrik tersebut bisa dimiliki dengan harga Rp 24 juta (Maleo), Rp 32 juta (Anoa) dan Rp 33,5 juta (Rimau) OTR Jakarta.
Selain bisa dibeli, Charged juga menawarkan opsi sewa/berlangganan dengan biaya mulai dari Rp 1,2 juta per bulan.
Baca Juga: Charged Indonesia Jual Motor Listriknya, Sudah Lengkap Tinggal Jalan, Segini Harganya