Namun, analisa belum dapat dilakukan karena LRT Jabodebek masih beroperasi dengan tarif promosi.
Hal ini membuat lalu lintas di sekitarnya menjadi lebih padat, karena banyak warga yang menjajalnya.
"Jika kami lakukan analisis traffic tentu kurang ideal. Karena saat ini tarif LRT Jabodebek masih tarif promo sebesar Rp 5.000," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, (25/9/23) sore.
Menurut Syafrin, Dishub DKI Jakarta masih harus menunggu LRT Jabodebek beroperasi dengan tarif komersial.
Kondisi ini dianggap lebih ideal untuk menganalisa situasi lalu lintas di jalur-jalur yang dilintasi LRT Jabodebek, dan mempertimbangkan usulan penerapan ganjil genap kendaraan.
"Sehingga kami menunggu kapan tarif komersial mulai berlaku. Baru pada saat itu kami akan melakukan analisis traffic dan melihat kerja jaringan di lintasan yang paralel dengan LRT Jabodebek," kata Syafrin.
Baca Juga: Awas Ketilang, Khusus Minggu Akhir September 2023 Ini Jadwal Ganjil Genap Jakarta Berubah