Otomotifnet.com - Geger terowongan kembar tol Cisumdawu dikabarkan retak usai gempa Sumedang, (21/12/23).
Namun hasil inspeksi Kementerian PUPR langsung menyumpal kehebohan dengan temuan sebaliknya.
Tim investigasi KemenPUPR tidak menemukan keretakan pada permukaan beton dinding terowongan.
Hal ini berdasarkan hasil inspeksi awal yang dilakukan Kementerian PUPR melalui tim Ditjen Bina Marga bersama Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Salah satu bagian penting yang diperiksa pada terowongan pasca gempa adalah bagian portal terowongan yang diduga terdampak beban gempa.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan, dari hasil inspeksi itu tidak ditemukan retakan pada permukaan beton terowongan.
Pola mirip retakan beton pada terowongan tersebut merupakan tumpukan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan beton yang tidak rata, yang terlihat seolah dinding mengalami retak.
"Sesuai inspeksi awal tersebut Terowongan Cisumdawu saat ini dalam kondisi aman beroperasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, (2/1/24) dilansir Kompas.com.
Selanjutnya untuk mengetahui kondisi Terowongan Cisumdawu secara keseluruhan pasca gempa, Kementerian PUPR akan lakukan pemeriksaan detail secara spesifik oleh Tim Ditjen Bina Marga dan KKJTJ untuk meyakinkan secara keseluruhan aman beroperasi, termasuk pasca gempa susulan yang terjadi, (1/1/24).
Sebagai info, Terowongan Cisumdawu merupakan bagian dari Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 472 meter.
Lokasi Terowongan terletak pada Sta. 12+628 – Sta. 13+100, Desa Pamulihan dan Desa Cigendel, Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Terowongan Cisumdawu termasuk dalam kriteria Terowongan Khusus sebagaimana diatur dalam Permen PUPR Nomor 10 tahun 2022.
Perencanaan terowongan Cisumdawu telah mendapatkan rekomendasi persetujuan desain untuk pelaksanaan konstruksi dan rekomendasi laik fungsi struktur terowongan dari KKJTJ.
Baca Juga: Heboh Kabar Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Retak, Jawaban Pak Basuki Bikin Lega