Otomotifnet.com - Gaes, kalian pemilik Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, atau Kijang Innova diesel?
Jika ya, informasi ini wajib banget kalian simak sampai tuntas! Mobil-mobil diesel populer, termasuk seri Fortuner, Innova, Pajero Sport, hingga Isuzu Panther bekas, memang menjadi primadona di pasaran.
Kepopuleran ini bukan tanpa alasan, mereka menawarkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit dan tenaga mesin yang dianggap superior berkat keberadaan piranti turbo yang bertenaga.
Namun, di balik keunggulannya, ada satu komponen vital yang sering kali luput dari perhatian serius dan dianggap remeh oleh sebagian besar pemilik, yaitu turbonya sendiri.
Padahal, perawatan turbo yang diabaikan memiliki konsekuensi yang sangat mahal.
Banyak kasus terjadi di mana turbo jebol hanya karena kurangnya perawatan preventif.
Apakah kalian tahu? Harga ganti turbo baru bisa mencapai puluhan juta rupiah! Meskipun ada opsi suku cadang bekas (eks limbahan), kualitas dan durabilitasnya tentu tidak terjamin.
Oleh karena itu, mengenali dan mempraktikkan tips perawatan yang benar adalah kunci agar mobil diesel turbo kesayangan kalian tetap prima dan dompet tetap aman!
Setelah memahami betapa vitalnya peran turbo pada mesin diesel kalian, kini saatnya kita masuk ke inti permasalahannya, yaitu bagaimana cara menjamin turbo tetap bekerja optimal dan awet bertahun-tahun? Kunci pertama dan terpenting dalam perawatan turbo adalah menjaga kebersihan absolut.
Prinsip dasarnya sederhana, pabrikan telah merancang dan mengoptimalkan kinerja turbo, dan tugas kita adalah menjaga lingkungan kerjanya tetap ideal.
Ketaatan pada prosedur servis berkala dan rekomendasi pabrikan adalah langkah awal.
Sebagai contoh nyata, untuk mesin diesel common-rail, sangat disarankan menggunakan bahan bakar solar rendah sulfur sesuai rekomendasi.
Penggunaan bahan bakar berkualitas rendah dapat menghasilkan kotoran yang terbawa dari ruang bakar dan berpotensi menjadi musuh utama yang merusak bilah-bilah sensitif turbo.
Baca Juga: Hindari cairan Ini Untuk Cuci Mesin Mobil, Cek Faktnya
Selain dari sisi bahan bakar, kebersihan juga harus dijaga dari jalur intake (asupan udara).
Kotoran halus dari luar bisa terhisap masuk dan merusak mesin, termasuk turbo.
Oleh karena itu, memastikan filter udara selalu dalam kondisi bersih dan diganti tepat waktu adalah bagian krusial dari strategi perawatan ini.
Ingat, menjaga turbo tetap bersih berarti memastikan performa mobil kalian tetap maksimal dan bebas dari risiko kerusakan mahal!
Dalam upaya meningkatkan performa, banyak pemilik mobil tergoda mengganti filter udara dengan jenis yang memiliki hambatan sangat rendah.
Namun, langkah ini justru bisa menjadi bumerang fatal bagi turbo kalian! Filter yang terlalu longgar gagal menyaring partikel kasar secara efektif, memungkinkan kotoran tersebut langsung masuk hingga ke turbo.
Dampaknya mengerikan, kotoran ini dapat menggores bilah-bilah turbin yang presisi dan bahkan merusak bearing pendukungnya.
Oleh karena itu, penggunaan filter udara haruslah diperhatikan dengan serius, jangan sembarangan mengganti atau membiarkan filter lama kotor melebihi batas toleransi.
Filter yang tepat adalah pertahanan pertama untuk mesin turbo kalian.
Baca Juga: Seal Klep Mesin Mobil Aus Bisa Dideteksi Lewat Tanda Ini
2. Jaga Kualitas Oli
Selain kebersihan udara, pelumasan (oli) adalah faktor krusial berikutnya, terutama pada mesin diesel common-rail modern yang memiliki konstruksi turbo dan sistem pelumasan yang lebih canggih dan sensitif.
Umur panjang turbo masa kini sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas oli mesin.
Kalian harus sangat disiplin dalam menjaga kapasitas oli di ruang mesin, kekurangan oli berarti pelumasan turbo menjadi kurang optimal, meningkatkan gesekan dan panas berlebih.
Lebih dari itu, oli yang sudah melewati jadwal penggantiannya berpotensi besar mengandung serbuk besi halus (gram-graman) akibat keausan mesin.
Serbuk besi ini sangat berbahaya jika bersirkulasi dan melewati area pelumasan bilah turbin.
Dalam skenario terburuk, kontaminasi ini dapat menyebabkan putaran turbin turbo menjadi macet (jebol).
Terakhir, perhatikan tingkat viskositas (kekentalan) oli. Karena teknologi diesel common-rail sudah sangat canggih, oli yang digunakan pun harus sesuai dengan spesifikasi pabrikan, yang umumnya cenderung lebih encer untuk menjamin pelumasan yang cepat dan sempurna ke seluruh komponen, termasuk turbo.
Baca Juga: Ini Bahaya Menyiram Mesin Mobil Overheat Pakai Air
Untuk menjamin pelumasan sempurna pada turbo diesel common-rail modern, pemilihan viskositas oli yang tepat adalah keharusan.
Mesin ini memerlukan oli yang sifatnya serupa dengan yang digunakan pada mesin bensin turbo, yaitu oli yang cenderung lebih encer.
Secara spesifik, viskositas seperti 5W-30, 5W-40, 10W-40, atau 15W-40 sangat dianjurkan.
Oli yang lebih encer ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menjangkau setiap celah sempit pada turbo, memastikan pelumasan optimal.
Bahkan saat turbo berputar pada putaran dan tekanan yang sangat tinggi, oli ini tetap menjaga lapisan pelumas yang stabil, mencegah gesekan merusak.
Poin tips terakhir dan sering diabaikan adalah prosedur pendinginan (cooling down).
Setelah mobil kalian digunakan secara intensif, jangan pernah langsung mematikan mesin.
Kalian wajib membiarkan mesin melakukan idling atau langsam selama beberapa menit.
Tujuannya sederhana, memberikan waktu bagi turbocharger untuk mendinginkan dirinya sambil tetap mendapatkan pelumasan oli mesin yang maksimal di putaran rendah.
Jika kalian ingin mempermudah proses ini dan menghindari lupa, pertimbangkan untuk memasang piranti turbo timer.
Alat ini akan otomatis menjaga mesin tetap idling selama waktu yang ditentukan setelah kunci dicabut.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Yang Muncul Bila Klep Mesin Mobil Bekas Mulai Longgar