Jalur oli ini berfungsi untuk memberi tekanan ke tensioner, yang dipompakan oleh oil pump.
"Tensioner Lexi 125 model fix. Sekarang Lexi LX 155 pakai model hidrolik tensioner memanfaatkan tekanan oli, saat ada tekanan lebih dari 30 kpa dari rantai keteng, tensioner ini akan ikut gerak," detailnya.
"Dari gerakan si rantai keteng yang kencang kendor tadi hasilnya gesekan lebih minim dan getaran juga lebih harus," tukasnya.
CVT DAN GEAR BOX
CVT keseluruhan, sebenarnya Lexi LX 155 ini mirip dengan Yamaha Aerox 155, mulai diameter, derajat kemiringan pulley, lebar v-belt hingga bobot roller yang 13 gram.
"Namun gear rasionya dibikin beda, untuk menyesuaikan torsinya yang sudah besar, jumlah mata pada gear rasio lebih sedikit (first wheels dikurangi 2 mata, sedangkan drive wheels ke roda dikurangi 4 mata). Tujuannya mengimbangi torsi yang semakin besar, agar enggak menghentak saat gas dibetot," kata Ferry menjelaskan.
BLOK SILINDER DAN PISTON
Bila dilihat secara detail, boring bagian dalam milik Lexi LX 155 sekarang lebih halus dan nyaris seperti kaca.