Itu karena boring sudah mendapat perlakukan khusus sehingga permukaannya halus dan menimbulkan efek kaca alias mirror bore cylinder.
“Efek mirror bore cylinder ini, mampu mereduksi oli menguap berlebih,” terang Ferry.
Piston Lexi LX 155 mengadopsi tipe forged dengan diameter 58 mm dengan bobot 80,8 gram, panjang piston 33,1 mm.
Dengan profil piston ini, kompresi mesin 11,6:1.
KLEP DAN PER KLEP
Mengimbangi mesin yang sudah 155 cc, klep in Lexi LX 155 lebih besar (20,5 mm) dibandingkan dengan Lexi 125 (19,5 mm), sedangkan ukuran lainnya sama, termasuk lebar klep ex yaitu 17 mm.
Klep ini dikombinasi dengan per klep dengan panjang 33,79 mm, lingkar dalam 13,40 mm dengan lingkar luar 20,16 mm.
Bila dibandingkan dengan klep Lexi 125, per klep Lexi LX 155 lebih kecil, sehingga kerja noken as untuk mendorong klep makin ringan.
NOKEN AS
Yang paling kentara pada noken as Lexi LX 155 punya pin dowel yang sudah fix tidak bisa dilepas, berbeda dengan noken as Lexi 125 yang bisa dilepas.
“Dengan pin dowel yang fix ini, bisa mengurangi getaran yang terjadi di noken as,” jelasnya.
Perbedaan lainnya ada pada lobe intake, Lexi 125 punya lebar pinggang 28,031 mm dengan tinggi bumbungan 32,61 mm, sedangkan di Lexi 155 yaitu 28,020 mm dan 32,261 mm.
Sedangkan untuk in high cam nya masih sama yaitu lingkar pinggang 28,260 dengan tinggi bumbungan 32,637 mm.
Kemudian perbedaan lainnya adalah lobe ex, pada Lexi 125 yaitu lebar pinggang kem 25,178 mm, tinggi bumbungan 29,274 mm, sedangkan Lexi LX 155 adalah 25,211 mm dan 29,470 mm.
“Tentu saja VVA masih jadi andalan untuk memberikan performa yang merata di setiap putaran agar tidak ada drop dan terus naik,” tambahnya.
Baca Juga: Kruk As Lexi LX 155 Makin Ringkas, Efek Rotor Enteng, Ini Manfaatnya