"Total ada 302 makam, 213 yang ada identitas dan 89 no name," ujar Parwito di lokasi.
Proses pemindahan sendiri menggunakan pihak ketiga, yaitu tim Al Iswat asal Semarang.
Awal pemindahan sendiri dilakukan dengan tahlilan, dan syukuran untuk selanjutnya prosesi bedah bumi.
"Alhamdulillah, atas izin allah semua lancar," ucapnya.
Beberapa jasad sendiri dilakukan pemakaman ulang di Desa Troso, karena dulunya komplek makam tersebut dipakai untuk 2 desa yang saling berdekatan.
Sekretaris Desa (Sekdes) Beku, Budi Santoso menambahkan luas lahan pemakaman yang baru sekitar 1000 meter persegi dan merupakan tanah kas desa.
Pemindahan makam sendiri dilakukan setelah sebelumnya ahli waris menerima uang ganti kerugian.
Besaran uang yang diterima sendiri mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta, sesuai kondisi makam.
"Makam-makam ini harus dipindahkan karena lokasinya berada di badan jalan dari ruas tol. Sampai saat ini tidak ada kendala selama proses pemindahan," ujar Budi.
Pemindahan makam ini merupakan kali keempat untuk Tol Solo-Jogja.
Hal tersebut diungkapkan perwakilan tim Al Iswat, Joko Yudho.
Sebelumnya pemindahan di lakukan di Desa Duwet Kecamatan Ngawen, Desa Brangkal dan Desa Ngabeyan di Kecamatan Karanganom, dan Desa Kateguhan di Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Trase Tol Solo-Jogja Pantang Belok, Gak Peduli Terjang Makam Sakral Ini di Sleman