Bearing roda memiliki ciri dengungan saat kecepatan tinggi jika sudah rusak.
Bila kerusakan ini dibiarkan, konsumsi bbm akan tersedot lantaran putaran roda yang kurang lancar.
6. Knalpot Bocor
Selain perubahan suara, knalpot bocor tak ubahnya dengan mengganti sistem gas buang model free flow.
Lancarnya gas buang, membuat mesin akan mengisap bensin lebih banyak ke dalam ruang bakar.
7. Spooring Ban
Meluruskan kembali sudut-sudut di roda memiliki dampak penghematan yang signifikan.
Selain memperpanjang umur komponen suspensi seperti tie-rod, bearing, ban, dan lainnya, spooring atau wheel alignment mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar.
Dengan sudut roda benar, gesekan ban dengan aspal akan diminimalkan.
8. Memakai Bahan Bakar RON Rendah
Pabrikan saat ini umumnya merekomendasikan mobil untuk mengkonsumsi bahan bakar dengan RON minimal 90 (seperti Pertamina Pertalite) atau 92 (Pertamina Pertamax).
Bahkan ada yang mensyaratkan minimum RON 95.
Sayangnya, ada pemilik mobil yang melanggar batas tersebut dengan menggunakan bahan bakar dengan RON rendah seperti Premium (RON 88).
Bila diberi Premium dengan RON rendah, maka akan membuat pembakaran kacau, bbm boros, dan ngelitik (knocking).
Akibatnya performa menurun hingga mesin butuh lebih banyak bbm untuk pembakaran yang berujung pemborosan.
Nah, itulah penyebab konsumsi BBM mobil bekas boros dilansir dari Otoseken.id.
Baca Juga: Inilah Tekanan Ban Mobil yang Ideal, Cek Sebelum Mudik Lebaran