Otomotifnet.com - Sekring jadi komponen kelistrikan yang punya fungsi sangat penting.
Sekring berfungsi mengamankan setiap jalur kelistrikan supaya terhindar dari kerusakan.
Pabrikan juga sudah menghitung kapasitas arus listrik yang dibutuhkan tiap komponen sehingga ukuran sekring juga sudah disesuaikan.
Namun tak jarang sekring putus dan hal tersebut wajar.
"Kalau menemukan sekring putus itu wajar, ini sebagai penanda ada yang enggak beres di komponen tersebut," buka Roni Agung, kepala bengkel Peugeot Cilandak, Jakarta Selatan.
"Tapi penggantian ampere sekring dengan ukuran yang berbeda terlebih pakai yang lebih besar itu dilarang ya," tambahnya dikutip dari GridOto.
Kalau ada masalah serius di jalur kelistrikan atau suatu komponen dan kita memasang ukuran ampere sekring yang lebih besar berpotensi terjadi kerusakan yang lebih parah.
Arus listrik yang melewati sekring melebihi beban yang bisa ditanggung oleh kabel dan komponen lainnya.
Hal ini bisa memicu terjadinya kebakaran karena korsleting arus listrik.
Cara yang benar mengatasi sekring yang sering putus adalah memperbaiki kerusakan di jalur kelistrikan dan komponen tersebut.
"Jadi tetap pakai ukuran sekring yang sudah dianjurkan oleh pabrikan ya, itu sudah paling benar," tambah Agus Woles, kepala bengkel X-Boost Station di Teluk Pucung, Bekasi.
Penggunaan sekring yang sesuai meminimalisir terjadinya korsleting.
"Jangan lupa juga selalu sediakan sekring spare atau pengganti jikalau saat di jalan putus," tutup Agus.
Baca Juga: Kenapa Ganti Sekring Lebih Besar Berbahaya Bagi Mobil, Ini Sebabnya