Jatah maksimal bahan bakar untuk sprint juga hanya 11 liter saja.
Selain pada area mesin dan bahan bakar, area aerodinamika juga mendapat perombakan besar-besaran.
Hal ini dibuat untuk mengontrol pengembangan aerodinamika yang kelewat buas, di mana akan ada batasan dimensi fairing yang lebih kecil ke depannya.
Lebar fairing depan dari ujung kiri ke ujung kanan dibuat 50 mm lebih sempit, dengan ujung depan dimundurkan sejauh 50 mm dari batas mulanya.
Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak aliran udara kotor, yang sering membahayakan pembalap di belakang.
Di bagian belakang motor juga akan menjadi bagian yang dihomologasi mulai 2027, dengan tiap tim hanya boleh melakukan upgrade sekali saja untuk penghematan biaya.
Mulai 2027, seluruh device ride height ataupun holeshot akan dilarang, agar dapat meningkatkan keselamatan dan memaksimalkan skill pembalap untuk start.
Selain itu data GPS dari setiap pembalap dan motornya akan diserahkan ke seluruh tim setelah menjalani sesi apapun.
Hal itu agar membuat kompetisi lebih terbuka sehingga tim dan pembalap yang tertinggal bisa melihat data pembalap dan tim kompetitif.
Harapannya kompetisi akan semakin ketat dan menghemat biaya dalam pengembangan motor, sehingga balapan pun juga lebih seru.
Sedangkan konsesi yang sekarang yang diperkenalkan sejak akhir 2023, akan dilanjutkan untuk sementara.
Namun ketika regulasi teknis baru hadir mulai 2027, semua pabrikan mulai dari rank B dalam konsesi tersebut.
Kemudian kategori konsesi akan di-update lagi pada pertengahan musim, di mana akan ada tim yang naik ranking ataupun turun ranking.
Jika naik ranking menjadi rank A, maka akan kehilangan banyak keuntungan.
Sedangkan jika turun ke rank C atau bahkan D, maka akan semakin banyak konsesi yang diberikan kepada mereka.
Konsesi sifatnya terus dinamis, sehingga tidak akan kaget jika nanti akan ada perubahan-perubahan hak kepada tiap pabrikan dalam konsesi yang berlaku.
Baca Juga: Prima Pramac Racing Umumkan Formasi MotoGP 2024, Motul Berkomitmen Terus Dukung