Otomotifnet.com - Jika sensor di sistem YECVT Yamaha NMAX "Turbo" rusak, apakah motor tetap bisa jalan?
Yamaha NMAX "Turbo" mengandalkan empat komponen kelistrikan utama dalam sistem YECVT (Yamaha Electric Continously Variable Transmission) yang diusungnya.
Terdiri dari Transmission Control Unit (TCU), ECVT Motor, Sensor Motor Position (Primary) dan Speed Sensor (Secondary).
Dua sensor terakhir sangat penting dalam membaca pergerakan puli depan dan belakang.
Yang nantinya akan memberi input ke TCU untuk mengatur pergerakan puli depan (Primary Sheave Assy) sehingga mendapat rasio yang diinginkan.
Baca Juga: Yamaha Lexi LX 155 Raih Gelar Rookie of The Year di OTOMOTIF Award 2024, Ini Latar Belakangnya
Lantas kalau salah satu atau dua sensor tersebut rusak, apakah motor jadi tidak bisa berjalan? Mengingat NMAX "Turbo" sudah tidak menggunakan roller lagi.
Ferry Nurul Fajar selaku Technical & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) punya jawabannya.
"Kalau sensor rusak, ada indikator di spido, yang menyala indikator CVT dan engine check. Mesin motor masih bisa nyala dan dijalankan," ujar Ferry.
Secara otomatis motor akan masuk ke mode emergency alias darurat dan hanya akan masuk ke satu rasio saja, yaitu rasio yang paling ringan (rasio paling besar).
"Karena puli depan hanya satu posisi, tidak bergerak (jadi) diameter belt tidak berubah," lanjut pria ramah ini.
Karena motor masih bisa berjalan, diharapkan masih bisa sampai bengkel Yamaha terdekat untuk diperbaiki.
Walaupun kecepatan pasti akan terbatas dan putaran mesin menggerung karena rasio CVT tidak berubah.
YECVT sendiri merupakan fitur unggulan yang hanya ada pada varian "Turbo", "Turbo" Tech MAX dan "Turbo" Tech MAX Ultimate di NMAX generasi terbaru.
Pergerakan puli depan kini diatur secara elektronik alih-alih pakai roller seperti di CVT konvensional.
Yamaha NMAX "Turbo" dijual seharga Rp 37,75 juta, sedangkan "Turbo" Tech MAX di angka Rp 43,25 juta.
Sementara NMAX "Turbo" Tech MAX Ultimate dibanderol Rp 45,25 juta. Semua harga OTR Jakarta.