Pabrik ini akan memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.
Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang telah memproduksi IONIQ 5, EV pertama produksi lokal di Indonesia.
Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi EV menjadi 70.000 unit pada tahun ini, dengan total kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
Melengkapi ekosistem EV di Indonesia, Hyundai juga membangun lebih dari 240 jaringan stasiun pengisian daya, termasuk Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia.
Bersertifikat IP54, Ultra Fast Charging Station tersebut tahan terhadap air dan aman dalam kondisi hujan.
Selain itu, Hyundai telah menerapkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki masa pakai dengan periode penggunaan terbatas, dikenal sebagai Used Battery Energy Storage System (UBESS).
Sistem ini menggunakan kembali baterai yang telah terpakai menjadi unit penyimpanan energi, dengan potensi untuk memfasilitasi distribusi energi ke daerah-daerah terpencil.
Baca Juga: Bangun Pabrik Baterai EV di Karawang, Hyundai LG Rogoh Kocek Segini
Hyundai Motor Group disebut terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia.
Lanjut, Hyundai Motor Group menjadi brand pertama di industri otomotif Indonesia yang memberikan investasi substansial di pengembangan ekosistem EV.