Perhatikan deh. Joknya tebal, malah boleh dibilang sangat tebal dan setang tinggi diyakini bakal membuat pengendaranya tak akan pegal meski berlama-lama berkendara.
Selain itu pemilihan roda yang dipakainya pun unik. Mirip motor trail, depan 17 inci belakang hanya 14 inci. Ban pakai semi pacul, membuatnya gampang melibas segala medan.
Cover bodinya pun minim. Mesin generasi C100 yang dipakainya jadi terlihat semua. Proses bongkar pasang saat service bisa dengan mudah dilakukan.
Sayangnya desain bodi secara keseluruhan terlihat minim dan maksa. Mungkin maunya agar terlihat seperti sepeda motor enduro, tapi jadi aneh karena terlalu ceking.
Kalau di Indonesia laku gak ya? (motorplus-otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR