Mulai dari injektor pada Address mengalami penambahan lubang, dari empat titik (pada Nex dan Let’s) menjadi enam titik. “Tujuannya untuk mengejar akselerasi lebih baik dengan model semburan bensin yang berbeda. Serta untuk mengimbangi bobot 97 kg-nya yang lebih berat dari Nex (90 kg),” papar Harsoyo.
Toh demikian, piranti throttle body tetap mengandalkan model katup tunggal tipe Mikuni AC 22mm.
Yang signifikan, jumlah sensor dibuat lebih simpel dengan lima sensor saja. Yaitu, Intake Air Pressure Sensor, Throttle Position Sensor, Engine Temperature, Crankshaft Position Sensor dan O2 Sensor. Yang dihilangkan dari Nex adalah Intake Air Temperatur Sensor (IATS) dan Tip Over Sensor (TOS).
“Dari hasil evaluasi pada Nex FI, IATS nggak terlalu dibutuhkan karena perbedaan suhu di Indonesia tidak terlalu ekstrim. Berbeda dari perbedaan suhu di negara empat musim. Tapi untuk Address versi Eropa IATS tetap tersedia,” urai pemukim Babelan, Bekasi tersebut.
Sementara TOS sebagai penunjang safety dihilangkan karena tidak berhubungan dengan performa mesin.
“Sebenarnya, fungsi TOS seperti Bank Angle Sensor, yaitu buat menghentikan kinerja sensor lain saat jatuh. Tidak berhubungan dengan performa motor. Sebagai gantinya, kami menyediakan balancer dengan desain khusus buat mencegah selongsong gas terbuka saat jatuh,” jelas Harsoyo sembari.
Konsekuensi pengurangan sensor ini, ECU Address dan Nex tak bisa saling tukar. "Kalau Nex pakai ECU Address, maka lampu indikator kerusakan injeksi akan menyala. Karena sensor TOS dan IATS tak terbaca. Pun demikan jika sebaliknya. Karena ECU Nex memiliki modul TOS dan IATS yang tak terbaca, juga mengakibatkan lampu indikator menyala," pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR