Tak tanggung-tanggung pula, style modif yang dipilih malah ngerujuk motor balap jadul, yakni cafe racer. Alasannya. "Ttampil ala cafe racer buat saya lebih terkesan retro dan akan apik bila basicnya motor keluaran 2000-an, " yakin warga Bangunharjo, Jebres, Solo.
Namun demikian, walaupun sangat ingin memodifikasi, olahan modif tak digarapnya seorang diri. Siswa kelas 3 jurusan permesinan tersebut menggandeng Ondho Custom Garage yang buka bengkel modif motor di dekat kampus UMS Solo.
Bila mau diamati lebih jauh. Sejatinya olahan modif yang hadir pada Megapro tersebut lebih kedepankan unsur minimalis dari sebuah konsep cafe racer. Ini juga yang diinginkan Mada.
Makanya tampak simpel. Ubahan sasis pun tak ekstrem. Hanya di buritan. Pipa besi U dibuat sebagai dudukan jok. Oh ya joknya juga tak manfaatkan hornet dari plat atau fiber ala buntut tawon. Namun memanfaatkan busa jok yang dibuat ala hornet. Kayaknya sih supaya masih bisa boncengin pacar nih.
Eitz hampir lupa, stang pun cuma dibalik. Kata Mada itu pakai stang Yamaha Fino. Cukup membuat style riding merunduk.
Akhirnya kalau mau dibilang cafe racer simpel, boleh kan? (motor.otomotifnet.com)
Data modifikasi:
Ban :Swallow 3.50-17 (depan-belakang)
Pelek :17x1.85, 17x2.50
Tangki :Suzuki GT185
Knalpot :custom
Panel tutup aki :plat
Knalpot :variasi
Stang :Yamaha Fino
Bengkel :Ondho Garage
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR