Konsep yang beken disasar oleh Harleymania ini, ternyata cucok dengan motor Jepang-an seperti Suzuki Thunder 250 milik Beny asal Kota Bawang Merah alias Brebes, Jawa Tengah. Sebenarnya, pada mulanya modifikator yang bakal nengok jika disapa Wiwin ini, mengacu pada konsep café racer.
“Namun setelah setengah jalan pengerjaan motor, berubah konsep menjadi chopper klasik dengan performa modern. Cocok dengan dimensi mesin dan sasis Thunder 250 yang memang padat,” buka builder yang mangkal di Jl. Sunan Ampel No. 9, Pabuaran, Purwokerto ini.
“Rake sedikit rapat dengan down tube, bikin motor lebih terlihat padat. Konstruksi masih sesuai asli, termasuk segitiga atas. Kesan flat saya tambahkan dengan setang ala drag bar Amerika handmade,” cuap pehobi sepeda down hill yang juga owner nomor HP. 0815-4888-6755.
Konstruksi sasis juga tidak terlalu banyak dipermak. Cuma sasis belakang aja yang full custom. Contohnya sasis mulai center back bone hingga ujung belakang as roda. Konsep flat sengaja ditonjolkan dengan komstruksi sasis sederhana. Tidak banyak pernik atau komponen yang menonjol.
Dalam dinamika modifikasi Purwokerto, Wiwin termasuk builder serba bisa. Mulai garapan skubek gaul, SF hingga nuansa chopper. Bisa dibilang, multitalenta. Begitu juga urusan finishing klimis pada Thunder ini.
“Aplikasi peranti kinclong dibeberapa komponen membuat motor terlihat elegan dan modern. Cocok dengan konsep vintage modernnya,” papar Wiwin yang menyulap beberapa part dengan cairan pernekel agar kinclong. Termasuk, detail perangkat deselerasi depan dan knalpot konfigurasi 2-2 yang rapi nongol dibagian kanan-kiri roda belakang
Ramuan sasis belakang juga dihitung cermat dan detail. Karena Wiwin memakai kombinasi pelek depan 18 inci dan belakang 17 inci. Sehingga dimensi sasis pun tak boleh begitu panjang, agar tetap padat. Buat material sasis belakang, Wiwin pakai pipa seamless ¾ inci. Selain kuat, tentu saja kokoh. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR