Singkatnya Dimas, ayah dua anak itu pasrah dengan Yudistira yang biasa dipanggil Sibos, dan Okta yang kondang dengan panggilan Bebek. Mereka itu penggerak LG. Ketika menyodorkan Thundernya tersebut, style vintage custom jadi pilihan. Tujuannya menghadirkan motor lawas era 1970-1980-an, namun tetap kental sentuhan kustom.
“Namun Dimas mewanti saya, soal anggaran masuk kategori low. Kebetulan itu sesuai soul kami yang mengedepankan urusan low di budget,” kekeh Sibos yang diamini Bebek sembari nunjuk nama bengkelnya yang pakai kata low juga. Iya-iya ngerti.
Maka hanya mengeluarkan kocek sekitar Rp 200 ribuan. Lalu panel aki kiri dan kanan juga handmade dari pelat. Lainnya lagi aplikasi pelek memanfaatkan standar bawaan. “Sampai ban pun dipakai ban produksi lokal, yakni IRC 4.00 x 18 depan-belakang. Harganya, kan enggak mahal,” yakin Sibos lagi.
Bila pun ada komponen yang mahal, palingan tidak terkait olahan bodi. Misal, CDI BRT-Bintang Racing Team, karburator Keihin PE28 yang diklaim orisinal dan sokbreker YSS. Lantas berapa sih biaya total modifnya? Ssst.. Biayanya sekitar Rp 6 jutaan. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: IRC 4,00x18
Ban belakang : IRC 4,00x18
Pelek depan: 2,15x18
Pelek belakang: 3,00x18
Editor | : | billy |
KOMENTAR