Bukan cuma ganti roda 14 inci jadi 17 inci, tapi ada banyak ubahan lainnya
Jakarta - Sebelumnya, sudah diintip fitur baru Kawasaki D-Tracker 150, kali ini saatnya mencoba Kawasaki D-Tracker 150 di sirkuit internal PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), OTOMOTIF langsung merasakan perubahan signifikan. Kini supermoto ini tak lagi mirip mainan bocah. Roda 17 inci-nya benar-benar pantas dijadikan tunggangan harian, impresi motor yang dijual Rp 28,9 juta OTR Jakarta ini, baca terus!
Desain
Urusan desain, tongkrongannya benar-benar baru. Kini bentuknya mirip banget sama KLX 150 anyar. Yang membedakan hanya bentuk shroud yang lebih pendek tapi lebar. Secara proporsi juga asik, kini pakai roda lingkar 17 inci membuatnya terlihat gagah bak supermoto sesungguhnya. Enggak kaya mainan bocah hehe..
Pada versi Special Edition, D-Tracker 150 SE yang OTOMOTIF jajal kali ini punya harga Rp 1 juta lebih mahal. Terdapat 5 part tambahan yaitu engine guard, handle guard, skid plate, setang fatbar dan pelek alumunium berwarna hitam.
Sekarang enggak perlu takut kehabisan bensin di jalan, karena sudah ada fuelmeter
Fitur & Teknologi
Paling anyar adalah spidometer barunya yang kini ditambah fuel indicator. Sayang masih belum ada takometer ya. Di area kaki-kaki, perubahan signifikan lainnya ada pada disc brake baru. Piringan rem depan tipe floating berdiameter 300 mm dengan kaliper double piston.
Meski masih mengusung mesin yang sama dengan generasi sebelumnya, namun kini sudah Euro 3. Mesinnya tetap 144 cc SOHC dua klep dengan karburator NCV24. “Karburator mengalami penyesuaian setingan, kemudian dengan ditambahkannya catalytic converter membuat D-Tracker ini jadi makin ramah lingkungan,” papar Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).
Di balik side panel sebelah kiri, ada ruang untuk menyimpan tool kits
Riding Position & Handling
Dengan roda lebih besar, berbuntut pada perubahan rangkanya. Suspensi depan diseting lebih tinggi dan menggunakan swing arm yang lebih panjang. Motor berbobot 118 kg dibekali sok depan upside down berdiameter 35 mm, yang belakang menggunakan single sok dengan 5 setelan tingkat kekerasan.
Meski begitu, tinggi jok 840 mm-nya tetap nyaman untuk orang Indonesia karena alas pantat ini tipis sehingga paha tak perlu ngangkang. Setang lebih tinggi 13 mm dan lebih lebar 32 mm dari generasi awal juga membuat posisi badan makin sigap. Posisi riding seperti ini, identik dengan Kawasaki KLX BF yang lebih dulu dirilis PT KMI.
Dari samping, posisi riding tegak badan lebih sigap
Wheelbase dan ground clereance-nya pun berubah drastis. Jarak sumbu roda molor jadi 1.335 mm, efeknya tentu handling lebih kaku, tak selincah model awal yang pakai roda 14 inci, tapi urusan stablitas jadi lebih anteng dibawa menikung. Meski begitu, impresi awalnya melewati deretan kun yang dijajarkan rapat masih lincah kok. Okelah untuk melibas kemacetan Jakarta.
Performa
Mesin lama yang kini sudah lolos Euro 3 ini diklaim mampu menyemburkan tenaga maksimal 11,76 dk @ 8.000 rpm dan torsi maksimal 11,3 Nm @ 6.500 rpm. “Karena beraliran supermoto, maka karakternya dibuat lebih powerfull dari rpm menengah ke atas,” jelas Michael.
“Bila dibandingkan dengan KLX 150 terbaru, perbedaan karakter diperoleh dari perubahan final gear,” sambungnya. Terbukti, tarikan awal memang enggak langsung ngacir, beda dengan KLX yang pakai gear belakang 52 mata, sedang D-Tracker 45 mata, yang depan sama-sama 14 mata.
Jika dirasa-rasa, responnya tetap responsif. Transmisi 5 percepatannya tergolong pendek, cocok untuk yang senang berakselerasi cepat. Perpindahan gigi bukan hanya halus tapi juga enggak bikin putaran mesin ngedrop. Data performa lebih lengkap tunggu sesi test ride-nya ya! • (otomotifnet.com)
Pelek aluminium ring 17 inci Excel Takasago, lebar 2.15x17 di depan dan 3.00x17 di belakang
Mesin sama seperti KLX 150 terbaru, cuma beda gir belakang
Galeri foto D-Tracker 150 klik di sini dan di sini
DATA SPESIFIKASI:
P x L x T : 2.012 mm x 830, 950 mm special edition (SE) x 1.130 mm
Jarak Sumbu : 1.335 mm
Jarak ke Tanah : 270 mm
Tinggi Jok Ke Tanah : 840 mm
Berat : 118 kg
Kapasitas Tangki : 6,9
Liter Power : 12 PS / 8.000 Rpm
Torsi : 11,3 Nm / 6.500 Rpm
Tipe Mesin : Pendingin udara 4 tak
Kapasitas mesin : 144 cc
Bore x Stroke : 58 x 54,4 mm
Valve System : SOHC 2 Valve
Fuel System : Carburator NCV 24mm
Pengapian : DC-CDI
Starting : Electric
Transmisi : 5 speed
Kopling : Basah Manual
Suspensi depan : Upside down 35 mm
Suspensi Belakang : Uni-Trak, 5 Adjustable Preload
Pelek Depan : Alumunium 2.15 x 17 inci
Pelek Belakang : Alumunium 3.00 x 17 inci
Ban Depan : IRC 100/80-17 inci
Ban Belakang : IRC 120/70-17 inci
Rem Depan : Single Semi Floating 300 mm petal disc Twin
Piston Rem Belakang : single 220 mm Petal Disc, Single Piston
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR