Honda CB500F tak lain adalah versi naked bike dari CB500X
Jakarta - Jika sebelumnya membahas test ride Honda CB500X (klik di sini) , kini diulas first ride Honda CB500F, versi naked bike dari motor bermesin 471 cc ini. Yuk langsung saja bahas motor yang dijual Rp 125 juta (on the road) ini!
Desain
Rancangan desainer Honda ini terbilang gagah namun enggak sangar, karena masih didominasi garis melengkung mulai dari batok lampu, shroud, tangki sampai bodi belakangnya. Bentuk jok yang model terpisah dan knalpotnya sangat mirip CBR250R.
Peleknya keren, palang 12 model Y yang berkesan sporti kendati ramping. Mesin tak diselimuti bodi, sehingga lelukannya yang bak otot tampak jelas terlihat.
Fitur
Dari sisi instrumen, CB500F dibekali panel LCD dengan dimensi yang mungil namun isinya cukup lengkap, ada takometer, odometer, spidometer, tripmeter, jam dan konsumsi bensin.
Spidometer mungil dengan warna dasar biru
Kaki-kaki menggunakan suspensi teleskopik 41 mm, sedang belakang monosok pro-link. Untuk pengereman dikawal cakram dengan model berombak (wavy). Kunci dibekali immobilizer Honda Ignition Security System (HISS).
Riding Position & Handling
Dengan setang model flat namun terpasang di segitiga dengan raiser tinggi, membuat posisi duduk gagah namun tetap santai. Lengan membuka tapi punggung tetap tegap, namun tetap lebih santai CB500X. Dengan tinggi jok 790 mm, tester dengan tinggi 173 cm saat duduk posisi kaki masih menekuk.
Setang flat dengan raiser tinggi, gagah tapi masih nyaman
Handling terbilang ringan dan lincah, pas untuk yang ingin belajar bawa moge naik dari 250 cc, karena bobot hanya 192 kg. Radius putar juga enggak terlalu lebar.
Redaman suspensi identik dengan CB500X, agak keras namun untungnya CB500F ini bakalan lebih sering menempuh jalan mulus, sehingga tetap nyaman. Dan positifnya enggak mengayun ketika diajak menikung kencang.
Performa
Karakter mesin juga persis CB500X, maklum dapur pacunya memang persis! Torsi besar sejak rpm rendah sehingga enggak perlu buka gas dalam-dalam sudah ngacir. Enaknya kopling empuk, sehingga jari kiri tak gampang capai, sayang tuas persnelingnya keras saat pindah gigi.
Kelebihan lain mesin CB500F ini, panas yang dihasilkan tak terlalu terasa di kaki, bahkan saat kipas menyala sekalipun. Efeknya tentu saja bikin nyaman, karena salah satu problem bawa moge biasanya panas mesin yang menyengat di kaki. (otomotifnet.com)
Hanya single disc, tapi cukup untuk menghentikan laju
P x L x T: 2.075 x 780 x 1.060 mm
Jarak sumbu roda: 1.410 mm
Jarak terendah: 155 mm
Tinggi jok: 790 mm
Bobot basah: 192 kg
Caster Angle/Trail: 25.5°/102.6 mm
Kapasitas tangki: 15,5 Liter
Tipe mesin: Liquid-Cooled, 4-Stroke, 8-Valve, DOHC Parallel Twin Cylinders
Kapasitas: 471 cc
Pengabutan: PGM-FI [Programmed Fuel Injection]
Diameter x langkah: 67 x 66,8 mm
Tipe transmisi: Constant Mesh 6-Speed Return
Rasio kompresi: 10,7:1
Tenaga maksimal: 47 dk/8.500 rpm
Torsi maksimal: 43 Nm/7.000 rpm
Starter Type: Electric Starter
Kapasitas oli: 3,2 Liter
Tipe kopling: Wet Multiplate with Coil Spring
Tipe sasis: Diamond Steel
Suspensi depan: Telescopic 41 mm
Suspensi belakang: Pro-Link System and Single Shock with 9-Position Spring-Preload Adjustability
Rem depan: Twin-Piston Caliper with Single 320 mm Wavy Disc
Rem belakang: Single Piston Caliper with 240 mm Wavy Disc
Ban depan: 120/70ZR–17M/C
Ban belakang: 160/60ZR–17M/C
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR