Tidak semua langsung klop dengan mesin standar butuh oprekan lebih lanjut
Jakarta - Setelah diproduksi di Indonesia, motor sport 150 cc full fairing ini cukup sering terlihat di jalan. Bukan hanya laku di pasaran, tapi juga sukses menyedot perhatian di ajang balap khususnya one make race Honda Racing Championship (HRC).
Wajar jika komponen racingnya makin banyak beredar, salah satunya knalpot racing yang kali ini OTOMOTIF mengumpulkan 4 merek untuk dijajal bersamaan. Ada WRC, SKR, CLD, dan Pro Speed. Keempatnya dijajal di CBR150R standar ting-ting milik PT Astra Honda Motor (AHM) di atas dynamometer Dynojet milik Sportisi Motorsport (SM) yang gerainya ada di dekat terminal Rawamangun, Jaktim.
Tenaga motor standar pabrikan, meraih angka 16,05 dk di 10.500 rpm. Sedangkan torsi mendapat angka 11,41 Nm saat masuk di 7.500 rpm. Bagaimana dengan knalpot aftermarket tersebut? Memang tidak semua langsung klop dengan mesin standar, beberapa ada yang menunjukan indikasi butuh oprekan lebih lanjut untuk memaksimalkan performannya, bisa dilihat dari grafik AFR hasil dyno. Nih, hasilnya! • (Otomotifnet.com)
Standard
Power : 16,05 dk/10.500 rpm
Torsi : 11,41 Nm/7.500 rpm
CLD
Power : 17,46 dk/10.600 rpm
Torsi : 12,46 Nm/8.900 rpm
Kenaikan : 1.41dk & 1.05 Nm
WRC
Power : 17,12 dk/10.600 rpm
Torsi : 12,44 Nm/7.600 rpm
Kenaikan : 1.07dk & 1.03 Nm
SKR
Power : 17,06 dk/10.600 rpm
Torsi : 12,56 Nm/7.600 rpm
Kenaikan : 1.01dk & 1.15 Nm
Pro Speed
Power : 16,88 dk/10.400 rpm
Torsi : 12,54 Nm/7.600 rpm
Kenaikan : 0.83dk & 1.13 Nm
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR