Berkapasitas mesin 150 cc, sanggupkah menyodorkan performa lebih baik dengan efisiensi BBM yang tidak banyak berubah?
Jakarta - Secara garis besar setelah membaca first ride Honda Vario 150 eSP oleh Mr. Testo, tentu bisa digambarkan kemampuan dan kehandalan produk anyar tersebut. Namun memutuskan untuk memboyong Vario 150 eSP, kurang afdol tanpa memperoleh fakta dan data yang lebih detail.
Riding position perlu disesuaikan, bagi rider yang tinggi badannya lebih 175 cm
Kebutuhan yang sangat besar terhadap hal tersebut kelar first ride, Mr. Testo langsung jajal test ride Vario 150 eSP. Seperti test ride skutik yang sudah pernah dilakukan, maka Vario 150 eSP diajak merasakan hitamnya aspal pada beberapa lokasi di Jakarta.
Kontur tanjakan, turunan dan jalan bergelombang, dapat dirasakan saat test kali ini. Bahkan berkendara disaat hujan, juga dilakoni untuk pengujian kali ini. “Bukan disengaja, namun saat pengujian tiba-tiba hujan. Mau tak mau hajar aja,” ucap Mr. Testo.
Enggak perlu babibu lagi bro, langsung saja ke urusan riding position dengan Vario 150 eSP. Mr. Testo yang tingginya 175 cm merasakan nyaman, saat kali pertama duduk di atas jok skutik seharga Rp 20,6 juta itu.
Namun enggak serta merta hal itu bikin riding position sesuai. Tinggi badan Mr. Testo yang membuatnya harus menggeser pantat lebih kebelakang. “Agar posisi lutut tidak terlalu mepet dengan cover samping depan, sehingga berkendaranya lebih nyaman. Besar kemungkinan akan lebih pas dengan rider yang tinggi badannya 165 cm,” tuturnya.
Kunci kontak sudah dalam posisi on dan tombol start dipencet. Suara halus terdengar saat mesin 150 cc menyala dan ini efek dari penggunaan perangkat ACG Starter.
Riding position sudah disesuaikan dan sepatu menapak pas di dek Vario 150 eSP. Desain cover depan yang baru dan penempatan aki di dek sebelah kanan, menyisakan ruang yang enggak terlalu lebar pada bagiantersebut.
Bagasi gede 18 liter, enggak perlu taruh barang bawaan di dek
“Jadi lebih safety, enggak terlalu lebarnya ruang di bagian dek saat ada kaki si rider membuat tidak bisa untuk bawa barang bawaan. Disini fungsi bagasi 18 liter Vario 150 eSP akan bisa maksimal,” papar Mr. Testo.
Skutik yang dipersiapkan selama 2 tahun ini, anteng-anteng saja saat dipacu cukup kencang di jalan dengan aspal yang mulus. Kemampuan meredam dari sok depan dan belakang, juga membuat Vario 150 eSP handal melibas tikungan.
Sok belakang redamannya bisa dihandalkan saat menikung
Tapi jangan terlalu percaya diri juga, terutama saat menghadapi jalanan yang bergelombang dan keriting. Jangan terlalu santai memegang kemudi, sok depan yang setingannya agak keras membuat rider bak naik motor sport
Sistem pengereman yang sudah menggunakan Combi Brake System, bisa diandalkan. Meski harus berkendara dalam kondisi hujan atau jalanan yang masih basah. Enggak ada yang meragukan performa mesin 150 cc milik produk tersebut. Tapi bagaimana datanya bila dilihat dengan alat ukur Racelogic?
Konsumsi bahan bakar bisa mencapai 48 km/liter
“Untuk jarak yang 201 m itu, spidometer di Racelogic menunjukkan angka 90,4 km/jam. Oh ya top speed yang tercatat di alat tersebut 110,8 km/jam. Kalau melirik spidometer bawaan pabrik angkanya 115 km/jam,” beber Mr. Testo.
Pakai Racelogic top speed bisa capai 110 km/jam
Data test
0-60 : 05.3 detik
0-80 : 09.7 detik
0-100 : 17.2 detik (66,7 km/jam)
100 m : 07.8 detik (71.7 km/jam)
201 m : 12.3 detik (89.3 km/jam)
402 : 19.8 detik (105.3 km/jam)
Top speed Racelogic : 110.8 km/jam
Top speed Spidometer : 115 km/jam Konsumsi
Bahan Bakar : 48 km/liter
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR