Diajak menikung stabil
Moge yang satu ini sebenarnya sudah lebih dulu beredar di Eropa dan belahan dunia yang lain, tapi khusus Tanah Air, PT Supermoto Indonesia ATPM Ducati Indonesia baru meluncurkannya awal bulan Maret 2014. Lalu apa bedanya dengan Ducati 795 yang sudah lebih dulu dipasarkan?
Roda belakang sudah single arm dan menggunakan pelek yang lebih keren.
"Untuk pelek depan juga beda model tapi lebarnya sama saja. Ukuran bannya juga berbeda, Monster 795 ban belakang pakai 160/60-17 sedang Monster 796 pasang 180/55-17. Kalau dilihat dari belakang terlihat lebih padat. Suspensinya tetap sama, yang depan travel 120 mm dan belakang 148 mm," beber Rahadi Wibowo, tim teknis dari Ducati Indonesia.
Area kemudi simpel, setang tidak terlalu menunduk dan panel indikator mudah dibaca.
Posisi duduknya pun tak terlalu merunduk khas motor jalanan! Untuk jalan-jalan sore atau turing okelah! Pandangan mata di area kemudi dimanja dengan indikator yang sangat informatif. Takometernya pakai bentuk bar yang ukurannya besar, shifter light dan speedometer juga mudah dideteksi meski sedang dalam kecepatan tinggi.
Posisi duduk masih tegak, buat harian enggak menyiksa pinggang
Enggak butuh rpm tinggi untuk merasakan sensasi dorongan tenaganya yang kuat, karena torsi puncak motor ini bisa dikail pada 6.250 rpm. Pindah gigi asik dilakukan di 8.000 rpm. Jangan kelewat karena di 9.000 lampu indikator menyala menunjukan sudah mentok limiter.
Kaliper depan Brembo 4 piston x 2
Dipakai menikung gak terlalu lincah tapi mantab dan stabil, keluar tikungan enggak goyang. Cuma rem depannya, meski pakem namun terasa keras ketika ditekan. Padahal speknya istimewa, ada dua set kanan-kiri di roda depan berlabel Brembo. Kalipernya sudah radial dengan 4 piston dan disk brake 320 mm.
Data spesifikasi:
Mesin: L-Twin, 2 Desmodromically air cooled
Kapasitas mesin: 803cc
Bore x Stroke: 88 x 66 mm
Rasio kompresi: 11:1
Power: 87 dk @ 8.250 rpm
Torsi: 78 Nm @ 6.250 rpm
Sistem bahan bakar: Fuel injection
Knalpot: Lightweight 2-1-2 dengan catalytic converter dengan twin lambda probes
Transmisi: 6 speed
Final gear: 15/39
Kopling: Tipe basah multiplate APTC hydraulic control
Rangka: Tubular steel Trellis frame
Sokbraker depan: 43mm upside-down forks
Pelek depan: Y-shaped, 5-spoke in light alloy 3.50 x17
Ban depan: 120/70 ZR17 Pirelli Diablo Rosso
Sokbraker belakang: Progressive linkage with preload and rebound adjustable monoshock
Pelek belakang: Y-shaped, 5-spoke in light alloy 5.50 x 17
Ban belaang: 180/55 ZR17 Pirelli Diablo Rosso
Rem depan: 2 x 320mm discs, 4-piston radial caliper
rem belakang: 245mm disc, 2-piston caliper
Editor | : | Billy |
KOMENTAR