Sengaja diajak kencan harian untuk mendalami karakternya, tak lupa diukur seberapa cepat bisa berlari
Perpaduan sasis twin tube, upside down 41 mm dan monosok horisontal memberikan handling istimewa, enak banget diarahkan pada kecepatan rendah atau tinggi. Jauh lebih enak dibanding ER-6n dan mirip Z800. Suspensinya memang cukup kaku, tapi handling jadi stabil.
Spidometer ada indikator range penggunaan BBM, jadi bisa tahu berapa km yang masih mampu ditempuh (lingkaran kuning). Rangka belakang juga aluminium, enteng dan rigid. Monosok horisontal, kaku tapi bikin stabil.
Tantangan yang dihadapi di jalanan kota justru ada di tangan kiri, koplingnya berat! Jari serasa fitness! Ampun deh, setengah jam pasti pegal. Pergelangan tangan pun kelamaan pegal, terutama saat sering mengerem, maklum menahan bobot 221 kg.
Lutut berdekatan dengan kepala silinder, anget!
Beda cerita kalau riding dengan kondisi jalan lancar, nikmat! Selain handling yang enak banget, performa mesin juga super mantap. Akselerasi sangat cepat dengan torsi besar sejak rpm rendah, namun penyaluran ke roda smooth jadi nyaman. Jalan pelan pakai gigi 6 pun tetap enak, enggak ada gejala tersendat.
Saat deselerasi pun nyaman, roda belakang enggak mudah mengunci, sepertinya kopling pakai slipper clutch. Eh iya tuas pemindah gigi sangat lembut dan enggak pernah miss.
Torsi besar, hentak gas langsung wheelie
Kecepatan 60 km/jam ditempuh enggak sampai 2 detik, tepatnya cuma 1,9 detik! Sedang 100 km/jam hanya 4,2 detik! Lalu jarak 201 ditempuh dengan waktu 7,8 detik saja. Wus-wus…
Master radial dengan tabung transparan, bisa main satu jari!
Handling memang istimewa, enak banget!
Pacaran memang bikin kenal lebih dalam, hihihiii… (motor.otomotifnet.com)
Data Akselerasi:
0-60 km/jam : 1,9 detik
0-80 km/jam : 2,7 detik
0-100 km/jam : 4,2 detik
0-100 m : 5,2 detik
0-201 m : 7,8 detik
0-402 m : 11,7 detik
Editor | : | Billy |
KOMENTAR