Kerapatan yang dianjurkan pabrikan mulai 0,7 mm hingga 1 mm.
Paling sip, kita akan menguji, berapa power yang dihasilkan kala kerenggangan busi kita ubah.
Sebagai ‘kelinci’ percobaan, uji busi standar Minerva 150 S keluaran 2012. Masih kinyis-kinyis dan perawan alias belum diobok-obok tangan jail mekanik.
Pengetesan diawali dengan gap standar referensi pabrikan. Dengan gap 0,9 mm power bisa mencapai 14,45 HP dan torsi 7, 20 ft.lb.
Grafik AFR (Air Fuel Ratio) dilihat memang dibikin econo power. Econo power adalah power maksimal yang didapat dengan perbandingan grafik AFR yang paling bagus.
PALING SEMPIT
Dari beberapa ukuran yang kami coba 0,1 mm adalah gap minimal antara anoda dan ground busi. Saat motor distarter, sudah terlihat gejala abnormal.
Saat di dino, grafik menunjukkan power bawah mesin naik-turun, tepatnya mulai rpm 6.900. Power mesin pun terkorupsi sekitar 0,10 HP.
RENGGANG
Gap paling ngangkang, kami memilih 1,5 mm. Bisa dibilang cukup reggang dibanding standar pabrik yang hanya 0,9 mm. Angka 1,5 mm berarti 0,6 mm lebih renggang dibanding standar.
Diluar dugaan, motor bisa idle alias langsam. Dan anehnya lagi, power tidak terkorupsi, sebaliknya naik menjadi 10,63 HP dan torsi 7,29 ft.lbs.
Bisa jadi angka power bisa naik karena api busi yang dihasilkan lebih besar. Namun harus ditunjang sistem pengapian yang kuat.
Tapi, di grafik AFR, kerenggangan 1,5 mm menunjukan motor lebih haus bahan bakar dibanding 2 tes sebelumnya.
Editor | : | billy |
Sumber | : | MOTOR Plus |
KOMENTAR