Dari pada penasaran, dua unit Vespa LX beda mesin ini langsung diboyong dari markas PT Piaggio Indonesia ke kantor redaksi. Hasilnya? Monggo disimak..
Desain dan Fitur
Secara desain hampir tak ada yang berbeda antara keduanya. Cuma beda pada emblem di bodi sebelah kanan. Selain itu perbedaan lain nampak pada panel indikator di setangnya. Pada Vespa LX 150 ie yang sudah menggunakan teknologi injeksi, punya check engine light.
Desain keseluruhannya pasti bikin kepincut pecinta Vespa. Bahkan selama perjalanan beberapa hari dengan dua skuter Italia yang kini diproduksi di Vietnam ini, banyak yang bertanya. Dari yang memastikan apakah benar ini Vespa terbaru sampai yang heran, kok Vespa enggak ngebul lagi. Hahaa..
Aura klasik memang masih sangat kental pada desain modern Vespa LX ini. Fiturnya pun kini hadir lebih modern. Seperti perangkat kunci pengaman dengan teknologi immobilizer.
Perangkat kunci kontak ini terhubung dengan Electronic Control Unit (ECU) yang mengatur perangkat injeksi bahan bakar dan pengapian. Ketika anak kunci di colokan ke rumah kunci, maka secara otomatis sistem immobilizer akan memeriksa dan mengenali kunci starter. Bila dikenali maka mesin bisa dihidupkan, tapi sebaliknya jika bukan kuncinya pengapian akan terputus.
Oiya, satu lagi yang menurut motorplus-online cukup membantu saat jalan malam adalah sorot lampu utamanya terang banget!
Handling
Sama seperti desain dan fiturnya, impresi berkendara kedua skubek ini juga sama saja. Duduk di atas joknya, pasti akan terasa kalau joknya memang lebar. Saking lebarnya sampai mengharuskan kaki mengangkang.
Untuk rider dengan tinggi badan kurang dari 170 cm pasti akan merasakan tidak nyaman. Sudah mengangkang, masih harus jinjit pula.
Tapi begitu gas dibuka dan motor berjalan, otomatis kaki naik ke dek pijakan kaki. Posisinya duduknya terasa nyaman, tentunya berkat jok yang empuk, kaki menekuk santai dan setang yang tidak terlalu tinggi.
Langsung geber, beberapa kondisi jalanan sengaja dilalui dari yang rusak parah sampai yang halus. Untuk kondisi jalanan normal, suspensinya masih mampu meredam goncangan.
Tapi ketika lewat jalanan rusak, roda lingkar 11 inci di depan dan 10 inci di belakang jadi terasa keras. Suspensi depan telelever-nya juga dirasa tidak terlalu lembut. Berkendara lama di jalanan rusak membuat tangan cepat lelah.
Nah, ini baru terasa bedanya. Mesin kedua motor ini beda kapasitas mesin dan teknologi pengabutan bahan bakar. Basic mesin yang dipakai keduanya pada dasarnya sama saja.
Beda hanya di aplikasi piston yang lebih besar untuk versi 150 cc.Kedua Vespa LX ini punya stroke 48,6 mm. Tapi LX 150 ie pakai piston 62,8 mm, sedang LX 125 menggunakan piston 57 mm.
Begitu juga karburator yang sudah tidak ada lagi pada Vespa LX 150ie. Injeksi bahan bakar menjadikan performannya lebih galak.
Saat kunci kontak di putar, terdengar suara fuel pump berdesir lirih pada LX 150 ie. Begitu gas dipelintir tenaga sudah langsung terasa mendorong badan. Tenaga diputaran awal ini menjadi pembeda dengan LX 125 yang sedikit lamban.
Wajar saja, Piaggio mengklai mesin LX 150 ie punya power 8,6 kW di 8.000 rpm, sedang LX 125 cuma 7,4 kW di 8.250 rpm. Torsi LX 150 ie pun lebih kuat dengan 11,2 Nm di 6.250 rpm. Tapi LX 125 hanya 9,1 Nm di 7.250 rpm.
Sedang di putaran atas, keduanya tidak terlalu cepat, jarum kecepatan di speedometer hanya menunjukan angka 100 km/jam. Lebih dari cukup lah untuk skuter ini.
Terakhir soal konsumsi bahan bakar. Dipakai dengan simulasi berkendara sehari-hari, melalui jalanan padat, macet hingga lengang, keduanya punya konsumsi BBM yang berbeda.
LX versi injeksi tercatat sedikit lebih hemat, satu liter bensin bisa dipakai untuk menempuh 32,4 kilometer. Sedang versi 125 cc karburator hanya 30 kilometer saja. (motorplus-online.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR