Injeksi lebih minim dan murah perawatan
Namun di Honda Spacy Helm In dan Supra X125 Helm In, ongkos perawatan masih setara tipe karburator. “Walau secara pengerjaan, mesin injeksi lebih simpel. Karena saat servis tidak ada proses bongkar-pasang karburator,” jelas Endro Sutarno, Technical Service Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Untuk tunggangan yang baru saja jalan 500 km, 2.000 km sampai 4.000 km, rata-rata hampir sama perawatannya. Motor injeksi hanya dilakukan pemeriksaan busi, kerengangan klep, putaran langsam dan bersihkan filter udara setelah 2.000 km hingga selanjutnya.
Berbeda dengan pengabut konvensional. Setiap kali service, selain pemeriksaan komponen, pada hitungan kilometer di atas, karburator perlu dibongkar. Lantaran harus dibersihkan jalur udara dan bensinnya. “Proses bongkar karburator inilah yang tidak ada pada injeksi,” lanjut Endro.
Yang mesti diganti setiap servis setelah motor menempuh jarak 1.500~2.000 km adalah pelumas saja. Sama seperti mesin karburator. Lepas dari angka 4.000 km, perawatan tetap masih lebih ringan injeksi dibanding komponen pengkabut gas bakar konvensional.
Filter fuel pump bisa dilepas dan dibersihkan
Agar perangkat injeksi bekerja maksimal memang perlu diperhatikan penggantian part pendukungnya, itupun waktu penggantiannya juga lama.
Seperti setiap pemakaian 8.000 km busi harus ganti baru. Lalu pada 16.000 km penggantian filter udara juga harus dilakukan. Terakhir, untuk penggantian saringan bahan bakar dilakukan pada 48.000 km. “Dalam pemakaian normal, bisa 4 sampai 5 tahunan,” tutup Endro. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR