Secara tampilan tak ada yang berbeda bila dibandingkan dengan versi karburator. Paling hanya striping yang diembel-embeli logo FI atau fuel injection. Dimensi hingga posisi duduknya juga tak ada yang berubah.
Langsung saja ketika kunci kontak diputar, ada lampu kecil menyala sebagai indikator injeksi di panel speedometer. Dalam keadaan darurat seperti ketika terjadi kerusakan sistem injeksi, lampu ini akan berkedip menunjukan komponen apa yang bermasalah.
Pada sistem pengkabutan bahan bakar elektronik PGM-FI, secara otomatis sistem bisa melakukan self diagnosis. Oke langsung pencet tombol starter, dan greeeeng.. mesin langsung menyala. Kebetulan saat dicoba bisa dengan mudah hidup.
Dengan injeksi Honda mengklaim motornya ini akan lebih mudah dihidupkan meski sudah lama mati. Dan juga dalam kondisi suhu apapun, semua sensor akan langsung menciptakan campuran kabut bahan bakar yang paling ideal. Bahkan lebih sempurna dari auto choke di Spacy versi karburator.
Suara mesinnya tetap halus, tapi ada yang berbeda ketika gas dibuka. Tenaganya diputaran bawah tidak terlalu responsif, tapi terus ngisi, rata hingga 80 km/jam. Karakter ini sedikit beda dengan Spacy karburator yang galak sejak pertama kali gas dibuka.
Selain karena injeksi, perubahan karakter ini ternyata juga disebabkan oleh komponen CVT yang berbeda. Pada Spacy karburator perangkat CVT-nya serupa Honda BeAT, tapi versi injeksi ini pakai CVT yang sama dengan Honda Vario.
Lainnya, tidak ada yang berbeda. Karakter pengereman, redaman suspensi sampai gesekan standar tengah bertemu aspal ketika menikung tajam tetap terasa. Fitur helm-in nya juga tidak berubah. Bagasinya tetap lega memuat helm full face.
Oiya, PT AHM menjual Honda Spacy injeksi ini dengan harga Rp 12,8 juta on the road Jakarta. Harga ini hanya terpaut Rp 250 ribu saja dibandingkan dengan versi karburatornya. Dan Honda menjanjikan konsumsi bahan bakar yang lebih baik, sayangnya belum benar-benar dites seberapa irit. Sabar ya! Pada sesi selanjutnya akan kita coba. (motorplus-online.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR