Desain dan Fitur Mirip Tapi Beda
Tentang desain yang tak banyak berubah, pihak Suzuki angkat bicara. "Desain Suzuki Thunder 125 masih digemari, makanya kami tetap pertahankan," buka Suandi Widiarto, Deputy GM Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Jadi jangan heran kalau perbedaanya baru bisa dilihat bila diperhatikan dengan seksama. Tanki baru misalnya, mampu memuat bahan bakar hingga 15 liter, atau 1 liter lebih banyak ketimbang versi terdahulu. Tutup tankinya juga baru model flip up.
Cover tutup akinya bila diperhatikan ada sedikit perubahan bentuk pada sudutnya. Lampu belakangnya yang dulu bulat juga dibuat lebih meruncing. Desain lampu seinnya juga baru. Spion bernuansa kroom membuat tampilannya lebih mewah.
Di area kaki-kaki, desain baru bisa dilihat pada pelek yang punya bentuk palang lebih gagah dan cover knalpot dengan tampilan baru. Sayangnya airscoop di bawah mesin malah dihilangkan.
Cirinya, waktu pertama kali kunci kontak diputar ke On, jarum speedometer langsung bergerak sama melakukan kalibrasi. Oiya, aplikasi panel digital ini juga menghilangkan kabel speedometer di roda depan. Jadi lebih ringkas!
Mesin Lebih Halus
Bukan cuma bodi yang baru, mesinnya juga baru. Dari luar, mesin baru Thunder 125 terlihat lebih berotot. Ini ada hubungannya dengan penambahan engine balancer yang mengakibatkan bentuk crank case-nya berubah.
Engine balancer ini terbukti membuat mesin Thunder baru lebih halus dan minim getaran. Baik saat langsam maupun ketika digeber. Pindah giginya juga halus dan mudah dilakukan.
Data spesifikasi dari Suzuki menyebutkan motor yang tetap pakai bore x stroke, 57 x 48,8 mm ini tenaga puncaknya mencapai 11,28 Ps di 9.000 rpm. Wajar kalau tenaganya baru enak di putaran mesin 5.000 rpm ke atas, itupun terasa halus juga. Sedang limiter dipatok di 10.500 rpm.
Digeber abis di lintasan sepanjang 900 meter dengan berat badan tester 72 kilogram, Thunder 125 baru ini hanya mentok di kecepatan 100 km/jam. Cukup lah untuk harian, toh enggak selalu ngebut sampai 100 km/jam.
Sedang konsumsi bahan bakarnya mencapai 43 km/liter. Catatan ini diperoleh dari beragam kondisi jalanan, ada macet dan lancar.
Posisi berkendara Thunder 125 yang baru ini tetap sama seperti versi terdahulu. Joknya empuk dan pendek, biker dengan tubuh tak terlalu tinggi pun akan merasa sangat nyaman.
Posisi setangnya juga tinggi, buat jalan jauh akan terasa lebih santai. Kaki juga enggak terlalu maju atau mundur, pas lah! Boncengers juga dimanjakan dengan jok yang empuk dan pijakan kaki yang tidak terlalu tinggi.
Handingnya juga nyaman. Karena bobot motor secara keseluruhan ringan, buat berkelok jadi mudah. Suspensinya juga empuk, ramah pada jalanan berlubang. Artinya motor yang dijual Rp Rp 15,5 juta (on the road Jakarta) ini lumayan asik buat harian! (motorplus-online.com)
Editor | : | Billy |
KOMENTAR