OTOMOTIFNET - Bawaan pabrik, filter udara (FU) dirancang untuk menyaring udara sebelum masuk ke karburator.
Manfaatnya, kotoran yang bercampur dengan udara bebas tidak akan menghambat kinerja peranti pengabut bahan bakar tersebut.
“Bila filter tersebut dicopot, efeknya konsumsi BBM makin boros, karburator dan ruang bakar cepat kotor. Tak sedikit juga mengeluhkan skep maupun spuyer cepat aus,” ungkap Hasan Basri, penggawang Hasan Motor (HM) di Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakbar.
Namun bagi pencinta motor kencang, hal ini kurang diperhatikan lagi.
Mengandalkan filter udara bawaan pabrik, pasokan udara ke ruang bakar dirasa kurang maksimal, ujungnya banyak yang aplikasi filter udara aftermarket yang notabene bisa bikin performa tunggangan terdongkrak dan makin ngacir.
Lantaran banyak pilihan merek yang beredar di pasaran, pasti bikin calon pembeli bingung mo pilih yang mana.
Nah biar ada gambaran jelas, seberapa besar pengaruhnya terhadap tenaga tunggangan, akan dilakukan pengujian FU pada Kawasaki Ninja 250 tipe replacement yang dites pakai dynamometer Dynojet milik tim balap BRT di Cibinong, Jabar (hasil tes lengkap, lihat tabel).
Kesimpulan
Dari hasil pengujian, pengaplikasian filter aftermarket pada Kawasaki Ninja 250 terbukti mampu mendongkrak performa.
Meski tiap produk ada efeknya, hanya saja range peningkatan berbeda-beda. Dari 0,34 sampai tertinggi 0,68 dk (< 1 dk/di bawah 1 dk).
Buat diaplikasi harian, tentu tinggal plug and play (PNP). Namun kalau ingin hasilnya lebih maksimal, spuyer karburator perlu diseting lagi. Misal menaikkan angkanya satu step, sehingga pembakaran di ruang bakar benar-benar pas.
DNA
Penyaring udara ini punya 6 lapisan. Bagian luar (depan/belakang) menggunakan strimin dengan pori-pori agak besar. Sedangkan di bagian dalam terdapat 4 lapis saringan berbahan cotton gauze berwarna merah.
Peranti yang konon berasal dari Italia ini di pasaran dibanderol Rp 800 ribu. “FU ini bentuknya kotak mirip bawaan motor, namun daya tahannya diklaim lebih lama. Perawatannya juga mudah. Tinggal bersihkan kotorannya pakai kuas, lalu diolesi pelumas khusus yang sudah ada dalam kemasannya,” ujar Teddy, distributor peranti ini.
FAST RACT
Produk lokal yang strimin-nya bergaris vertikal ini mempunyai desain bingkai yang keras atau kaku. Sehingga saat pemasangan agak sulit untuk dimasukkan ke rumah atau boks FU. Namun pengaruh terhadap kinerja motor, tak kalah dengan kompetitor.
“Untuk perawatannya sangat gampang, cukup dibersihkan dengan air sabun, kemudian dikeringkan. Lalu diolesi pelumas khusus dengan kuas kecil secara merata di permukaannya,” ujar Muk Phin, penyuplai barang seharga Rp 200 ribu ini.
Part asal Jepang seharga Rp 400 ribu ini, lubang striminnya lebih rapat yang didesain vertikal. Penyaringnya juga berbahan cotton gauze yang mampu menyaring kotoran/debu, agar tidak masuk ke dalam karburator.
“Buat motor standar, peranti ini enggak perlu menaikkan spuyer, hasilnya tetap bagus kok. Hanya saja, settingan udara pada karburator perlu diatur ulang,” aku Akim, distributor FU berwarna biru ini.
BMC
FU yang berlapis busa pada bagian luar bingkainya ini, bisa diboyong dari Pro Bike (PB) di Arteri Kelapa Dua, Jakbar. Desain penyaring debu udara ini, pada lapisan depan-belakang terbuat dari kawat yang lentur dan special cotton soaked serta rendah viscosity saat pelumasan.
“Produk ini kerap menjuarai di dunia balap yang dibuat dengan bahan kualitas tinggi,” ujar Hendry, penggawang PB yang biasa pasang banderol Rp 700 ribu.
K&N
Merek yang ternama di kalangan anak mobil dari tahun 1969 cukup melonjak dan sekarang juga tersedia untuk motor. FU asal Amerika dengan harga Rp 850 ribu ini, bingkainya sangat lentur sehingga saat dimasukkan ke boks FU sangat mudah.
“Untuk memperoleh akselerasi lebih cepat dan maksimal, bisa juga ganti spuyernya dengan ukuran lebih besar, tentunya disesuaikan karakter mesin,” urai Tomy, dari bengkel Ngayun Speed di Jl. Panjang, Jakbar.
Table Hasil test | |||
Filter | Power | Peningkatan | Torsi |
Standar | 25,87 dk / 10.600 rpm | - | 9,63 Nm / 10.100 rpm |
DNA | 26,21 dk / 11.200 rpm | 0,34 dk | 9,65 Nm / 10.200 rpm |
JFC | 26,44 dk / 11.200 rpm | 0,57 dk | 9,95 Nm / 8.600 rpm |
K&N | 26,34 dk / 11.200 rpm | 0,47 dk | 9,77 Nm / 8.400 rpm |
Fast Ract | 26,36 dk / 11.300 rpm | 0,49 dk | 9,83 Nm / 8.400 rpm |
BMC | 26.55 dk / 10.900 rpm | 0,68 dk | 9,91 Nm / 8.400 rpm |
|
Penulis/Foto: Teguh, Banar, Pidav / Banar, Teguh, Pidav
Editor | : | Editor |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR