Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nih Alat Analisa Noken As, Trik Memilih dan Mengenal Materialnya

Otomotifnet - Senin, 27 April 2015 | 14:30 WIB
Alat analisis noken as
OTOMOTIF
Alat analisis noken as

 
Tentunya lewat sebuah analisa, baik itu rekayasa software maupun langsung pada kem yang dibikin. Tujuannya jelas, agar kem yang dibikin memberikan performa maksimal, suara tetap halus dan awet.

Contoh yang digunakan oleh Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT) adalah software bernama Professional Cam. Software ini digunakan untuk mendesain kem sesuai kebutuhan mesin, dan didesain sangat presisi.

“Makanya kami berani memberi garansi performa lewat uji dyno, dan pasti enggak berisik, karena seperti jerk tadi dibikin seminimal mungkin,” papar kelahiran 1974 ini.

Beda lagi dengan yang dipakai Kupret atau Freddy A Gautama dari Ultraspeed Racing. Mereka menggunakan cam analizer. “Kami pakai Superflow Cam Analyzer,” terang Suhartanto, mekanik balap Astra Honda Motor yang dipercayakan riset bersama tim Kawahara.

“Dari alat ini bisa disimulasikan profil kem sampai performa yang didapat nantinya,” imbuhnya. Sementara Freddy dari Ultraspeed Racing menganalisa kem pakai alat dari Performance Trends.


Alat analisis noken as
OTOMOTIF
Alat analisis noken as

Tips Memilih Kem
 
Sebagai master dalam hal pembuatan kem, sebagian besar tim balap pakai karyanya, Tomy Huang memberi panduan singkat dalam memilih kem di pasaran.
 
Hal pertama yang disarankan adalah cari yang punya base circle besar, minimal sama dengan standarnya. Keuntungannya masih bisa dioprek lagi dan jerk pasti kecil.

Kedua, cari yang tidak berisik, yang artinya punya desain bagus dengan jerk kecil dan presisi sehingga efek jangka panjangnya lebih awet dan performa maksimal. Ketiga cari yang tetap bisa pasang dekompresi, mengapa? Biar starter tetap enteng jadi aki tetap awet.


Alat analisis noken as
OTOMOTIF
Alat analisis noken as

Bahan Kem
 
Kem yang digunakan pabrikan maupun yang ada di pasaran, ternyata ada 2 jenis, berdasarkan cara pengerasan (casting).
 
Pertama adalah iron casting. Pakai bahan besi cor biasa FC300 yang relatif lembek. Kemudian setelah jadi kem mentah, journal dibikin terlebih dahulu, lalu lobe di-hardener pakai teknik induction threatment, dengan dipanaskan 360° C dan langsung didinginkan pakai air.

“Kekurangannya ketebalan lapisan yang keras hanya sekitar 2 mm, dan setelah itu harus dirapikan ulang journal-nya,” terang Tomy.

Jenis pengerasan kedua adalah chill casting. “Saat dicetak, bagian lobe langsung dipanaskan 180° C. Cara ini lebih cepat tapi lebih mahal, dan enggak semua vendor kem bisa bikin. Kelebihan lain lapisan yang keras bisa sampai 6 mm, jadi lebih awet,” lanjut Tomy yang menyediakan dua jenis kem ini. • (otomotifnet.com)

Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa