Jakarta - Akhir tahun lalu beredar ECU khusus Yamaha New V-Ixion Lightning (NVL), yakni BRT Juken 2 yang dibanderol sekitar Rp 750 ribu belum termasuk remote.
Namun kalau mau tebus remote-nya, hanya nambah dana Rp 250 ribu.
Nah sebagai alternatif pilihan lain, tak ada salahnya lirik peranti satu ini. Yakni ECU aftermarket berlabel aRacer RC Mini (gbr.1) yang mulai dipasarkan di Tanah Air sejak dua minggu lalu. Banderol harganya Rp 3 juta, dilengkapi switch 8 map.
Kegunaannya selain bikin limiter lebih tinggi, juga untuk mengatur asupan bensin ke ruang bakar. Pemasangannya tinggal plek menggantikan ECU standar (gbr.2).
“Ada 8 fuel map select by real time (gbr.3). Jadi bisa seting motor sambil jalan. Dari angka terendah berurutan 1-5 setingan semakin basah. Kebalikannya, dari angka nol (0) hingga -2, berurutan campuran bensin semakin kering,” papar Freddy A. Gautama, penggawang Ultraspeed Racing (USR) yang menjajakan peranti ini.
Nah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peranti asal Taiwan ini, diuji pada NVL milik Ferry yang lansiran 2013 berbahan bakar Pertamax dan sudah menempuh jarak 7.400 km. Tunggangan dites pakai mesin dynamometer DYNOmite milik USR (gbr.4). Kondisi standar, power maksimalnya 14,07 dk/9.000 rpm dan torsinya 12,21 Nm/7.400 rpm.
Nah setelah pasang ECU aftermarket ini, diperoleh setingan paling optimal pada map 4 (switch mapping). Power puncaknya menjadi 14,83 dk/9.100 rpm dan torsinya 12,75 Nm/7.300 rpm. Hal ini menandakan ada peningkatan power sebesar 0,76 dk dan penambahan torsi 0,54 Nm. Sedangkan limiter-nya mentok di 10.700 rpm (limit standar 10.500 rpm). (motor.otomotifnet.com)
Kegunaannya selain bikin limiter lebih tinggi, juga untuk mengatur asupan bensin ke ruang bakar. Pemasangannya tinggal plek menggantikan ECU standar (gbr.2).
Hasil tes dyno
Standar :
Power : 14,07 dk/9.000 rpm
Torsi : 12,21 Nm/7.400 rpm
aRacer :
Power : 14,83 dk/9.100 rpm
Torsi : 12,75 Nm/7.300 rpm
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR