Awalnya teknologi powerbomb maupun megabomb, diperkenalkan oleh knalpot-knalpot impor. Tapi sekarang, knalpot-knalpot lokal seperti brand CLD, SND, AHRS, Kawahara dan lain-lain juga sudah punya produk dengan teknologi tersebut.
“Teknologi tersebut, untuk mengantisipasi tendangan balik dari gas buang,” jelas Dodo Julianto dari CLD.
Ruang di dalam knalpot-knalpot seperti ini, memiliki beberapa fungsi. Seperti sebagai pre-muffler, sehingga mampu mereduksi suara yang keluar dan berikutnya adalah mampu meningkatkan volume udara yang masuk ke dalam chamber.
Saat gas buang masuk ke dalam ruang tersebut akan mengembang dan yang tadinya panas jadi dingin (kontraksi udara). Ini yang akan membuat pelepasan gas buang lebih cepat dari header.
“Pemakaian knalpot dengan powerbomb ataupun megabomb, bisa berefek pada mesin saat berputar di rpm bawah. Saat gas dibuka motor akan terasa lebih galak,” papar M. Satia dari Orca Garage, Bandung.
Ubahan di bagian silinder head, juga enggak perlu terlalu ekstrem. Misalnya sampai melakukan seting ulang squis, dudukan klep, saluran in maupun ex dan pemakaian part-part racing lainnya.
Dengan melakukan penggantian noken as racing dan memperlancar saluran masuk juga buang, pemakaian knalpot berteknologi balap itu lebih terasa imbasnya. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR