Seperti misalnya, jika brother berkunjung ke pusat bisnis di jantung Ibu Kota, Bundaran Hotel Indonesia. Di sepanjang Jl. Kebon Kacang, Jakarta Pusat berjejer ratusan bahkan ribuan motor asyik parkir di bawah pohon rindang.
Alasan mereka tidak mau masuk ke mall beragam. “Tempatnya jauh. Lebih simpel di sini,” ungkap Rusman, salah satu pengendara yang di temui MOTOR Plus saat parkir di jalur itu.
Meski harus merogoh kocek Rp 5.000 - Rp 10.000 untuk sekali parkir, Rusman dan ratusan pengendara lain rela untuk meletakan motornya tanpa jaminan dari panas dan hujan apalagi keamanan.
Kurniadi Sulistio, General Manager Plaza Indonesia mengatakan pihaknya telah menyediakan lahan untuk karyawan dan pengunjung.
“Plaza Indonesia dan EX Plaza satu manajemen. Kami menyediakan lahan di sebelah EX Plaza yang cukup untuk menampung sekitar 1.000 motor. Memang diakui jumlah ini masih kurang dibanding volume motor yang parkir,” kata Kurniadi lebih jauh.
“Termasuk dalam hal ini pengaturan soal berapa tarif yang dikenakan. Kami hanya sebagai penyelenggara,” bilangnya.
Lapangan parkir di seputar Plaza Indonesia menurut pengamatan MOTOR Plus cukup layak. Dari sisi keamanan mereka menerapkan sistem satu pintu. Sehingga, kemungkinan terjadinya pencurian dapat diminimalkan.
Di Supermall Karawaci misalnya, motor dibuat nyaman. “Nggak cuma lokasi parkir yang dibuat nyaman dan enak, kami juga memudahkan pemilik motor tertentu untuk langsung parkir di lobi depan mall. Tak harus moge semisal Harley-Davidson misalnya, motor di kisaran 250 cc ke atas boleh memanfaatkan lobi,” jelas Rasimum, security mall mewakili kepala satpam Supermall, Supoyo.
Pihak mall memfasilitasi pengendara. “Kami dapat masukan dari beberapa klub untuk memberikan kemudahan parkir motor. Syukur manajemen menyambut positif,” tegas Rasimun. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR